Berikut ini adalah pertanyaan dari suevalley1212 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Sebutkan ciri kebahasaan teks diskusi beserta contoh kalimat :1. kalimat yang menunjukkan waktu kini dan apa yang sedang terjadi.
2. kalimat emotif
3. modalitas
4. konjungsi pertentangan
5. konjungsi perbandingan
6. kata rujukan
Sampah rumah tangga memang tidak terhindarkan. Namun, setiap rumah tangga bisa memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah melalui pemilihan sampah yang tepat. Selain membuat sampah lebih ramah lingkungan, pemilihan sampah juga akan memudahkan proses pengolahannya di tempat pembuangan akhir. Apalagi jika sebagian sampah bisa didaur ulang dan membawa penghasilan bagi pemulung, sayang bukan? Oleh karena itu kita sebaiknya memahami jenis-jenis sampah agar bisa memilihnya secara benar. Sampah rumah tangga bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk atau bahannya mudah terurai kembali ke alam. Sampah organik berasal dari tumbuhan atau hewan, seperti sisa makanan, sisa bahan dapur, sampah kebun, dan kotoran hewan. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak membusuk dan bahannya membutuhkan waktu lama untuk terurai kembali ke alam. Sebagai sampah anorganik bahkan tidak bisa terurai kembali sama sekali, misalnya sampah plastik, botol, gabus polystyrene ( Styrofoam ) kemasan makanan, dan kaleng. Bagaimana kita dapat mengelola sampah dalam kehidupan sehari-hari? Mungkin kita perlu waktu untuk membiasakan pengelolaan sampah dan perlu partisipasi seluruh penghuni rumah. Cara pengelolaan sampah tidak sesulit yang dibayangkan. Untuk sampah organik cukup menggunakan tempat sampah kecil yang diletakkan di dapur karena tempat sampah sampah ini sebaiknya dikosongkan setiap hari. Tempat sampah tidak perlu menggunakan alas kantong sampah plastik agar mengurangi penggunaan plastik. Tempat sampah organik yang lebih besar diletakkan di luar rumah untuk menampung sampah dapur setiap hari sekaligus untuk menampung sampah kebun, seperti dedaunan atau ranting kering. Kita bisa membuat kompos dari sampah organik tersebut. Jika tidak dimanfaatkan, sampah tersebut dibungkus secara terpisah dari sampah lain. Sampah anorganik bisa dipilah lagi berdasar bahannya, seperti bahan kaca, plastik, kardus, kertas, dan kaleng. Sampah-sampah ini bisa dijual atau diberikan kepada pemulung untuk didaur ulang. Memilah sampah dapat membantu menjaga kesehatan lingkungan. Namun, kegiatan tersebut bisa merepotkan karena kita harus memilih antara jenis sampah organik dan anorganik. Selain pemilahan sampah, pengelolaan sampah perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama ditingkatkan rumah tangga. Gerakan 3R ( reduce, reuse, dan recycle ) dan memilah sampah organik dan anorganik bukanlah hal baru di Indonesia. Berdasarkan riset pemahaman pemilahan sampah, sebagian besar masyarakat cukup paham tentang pemilahan yang baik. Bahkan, pada tingkat rumah tangga, beberapa keluarga telah menerapkan pemilahan sampah organik dan anorganik.
2. kalimat emotif
3. modalitas
4. konjungsi pertentangan
5. konjungsi perbandingan
6. kata rujukan
Sampah rumah tangga memang tidak terhindarkan. Namun, setiap rumah tangga bisa memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah melalui pemilihan sampah yang tepat. Selain membuat sampah lebih ramah lingkungan, pemilihan sampah juga akan memudahkan proses pengolahannya di tempat pembuangan akhir. Apalagi jika sebagian sampah bisa didaur ulang dan membawa penghasilan bagi pemulung, sayang bukan? Oleh karena itu kita sebaiknya memahami jenis-jenis sampah agar bisa memilihnya secara benar. Sampah rumah tangga bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk atau bahannya mudah terurai kembali ke alam. Sampah organik berasal dari tumbuhan atau hewan, seperti sisa makanan, sisa bahan dapur, sampah kebun, dan kotoran hewan. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak membusuk dan bahannya membutuhkan waktu lama untuk terurai kembali ke alam. Sebagai sampah anorganik bahkan tidak bisa terurai kembali sama sekali, misalnya sampah plastik, botol, gabus polystyrene ( Styrofoam ) kemasan makanan, dan kaleng. Bagaimana kita dapat mengelola sampah dalam kehidupan sehari-hari? Mungkin kita perlu waktu untuk membiasakan pengelolaan sampah dan perlu partisipasi seluruh penghuni rumah. Cara pengelolaan sampah tidak sesulit yang dibayangkan. Untuk sampah organik cukup menggunakan tempat sampah kecil yang diletakkan di dapur karena tempat sampah sampah ini sebaiknya dikosongkan setiap hari. Tempat sampah tidak perlu menggunakan alas kantong sampah plastik agar mengurangi penggunaan plastik. Tempat sampah organik yang lebih besar diletakkan di luar rumah untuk menampung sampah dapur setiap hari sekaligus untuk menampung sampah kebun, seperti dedaunan atau ranting kering. Kita bisa membuat kompos dari sampah organik tersebut. Jika tidak dimanfaatkan, sampah tersebut dibungkus secara terpisah dari sampah lain. Sampah anorganik bisa dipilah lagi berdasar bahannya, seperti bahan kaca, plastik, kardus, kertas, dan kaleng. Sampah-sampah ini bisa dijual atau diberikan kepada pemulung untuk didaur ulang. Memilah sampah dapat membantu menjaga kesehatan lingkungan. Namun, kegiatan tersebut bisa merepotkan karena kita harus memilih antara jenis sampah organik dan anorganik. Selain pemilahan sampah, pengelolaan sampah perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama ditingkatkan rumah tangga. Gerakan 3R ( reduce, reuse, dan recycle ) dan memilah sampah organik dan anorganik bukanlah hal baru di Indonesia. Berdasarkan riset pemahaman pemilahan sampah, sebagian besar masyarakat cukup paham tentang pemilahan yang baik. Bahkan, pada tingkat rumah tangga, beberapa keluarga telah menerapkan pemilahan sampah organik dan anorganik.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
- Contoh kalimat yang menunjukkan waktu kini dan apa yang sedang terjadi: "Sampah rumah tangga memang tidak terhindarkan."
- Contoh kalimat emotif: "Sayang bukan?"
- Contoh modalitas: "Oleh karena itu kita sebaiknya memahami jenis-jenis sampah agar bisa memilihnya secara benar."
- Contoh konjungsi pertentangan: "Namun, setiap rumah tangga bisa memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah melalui pemilihan sampah yang tepat."
- Contoh konjungsi perbandingan: "Selain membuat sampah lebih ramah lingkungan, pemilihan sampah juga akan memudahkan proses pengolahannya di tempat pembuangan akhir."
- Contoh kata rujukan: "Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk atau bahannya mudah terurai kembali ke alam."
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Flatrons dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 12 Apr 23