Hikayat Si Miskin

• Abstraksi: Alkisah, dahulu kala hiduplah sepasang suami dan istri yang teramat miskin. Mereka mencari nafkah hingga ke negeri Antah Berantah.
• Orientasi: Negeri tersebut dipimpin oleh raja yang sangat tersohor bernama Maharaja Indra Dewa. Setelah tiba di negeri Antah Berantah, suami dan istri itu menahan lapar dengan melilit perut mereka. Mereka mengais sisa-sisa makanan di tempat sampah yang ada di halaman luar kerajaan Maharaja Indra Dewa. Warga yang melihat sepasang suami istri itu tidak merasa iba, namun justru merasa jijik dengan kelakuan mereka. Suami istri itu berpakaian compang-camping sehingga hal ini justru mengundang ejekan dari masyarakat yang menyaksikan kejadian itu. Lebih parahnya lagi, ada yang dengan tega melempari pasangan tua itu dengan ranting kayu dan batu.
• Komplikasi: Bukannya memberi perlindungan, raja tersebut justru memerintahkan prajuritnya untuk mengusir pengemis itu. Sang Prajurit bergegas untuk mendatangi orang-orang yang sedang berkumpul. Mereka hendak mengusir suami istri yang miskin itu supaya pergi jauh dari negeri mereka. Pasalnya, suami istri itu sangat kotor, bau, dan pakaiannya sudah rusak. Dengan tubuh gemetar dan menahan lapar, mereka berupaya untuk cepat pergi dari tempat itu.
• Koda: Kemudian, akhirnya Sang Raja meminta prajuritnya untuk mengambil buah mangga yang ada di pepohonan untuk diserahkan kepada Si Miskin Para prajurit bergegas untuk melaksanakan perintah Sang Raja. Mereka memetik buah mangga setangkai, lalu memberikannya kepada Si Miskin. Ia pun pulang dengan hati suka cita karena berhasil menuruti kemauan istrinya. Tidak lupa, Si Miskin banyak mengucapkan terimakasih kepada baginda raja. Saat melihat suaminya pulang membawa buah mangga, hati sang istri sangat merasa senang. Dengan lahap, ia menyantap buah tersebut untuk dinikmati bersama buah hatinya yang ada di perut.

Pembahasan

Hikayat adalah karya sastra kuno berbentuk prosa Melayu yang memuat cerita, hukum, dan silsilah yang bersifat fiktif, religius, historis, biografis, atau gabungan dari ciri-ciri tersebut. Hikayat berguna untuk kenyamanan, membangkitkan semangat juang, atau sekadar untuk memeriahkan pesta. Contoh hikayat antara lain Hang Tuah, Perang Palembang, dan Seribu Satu Malam. Hikayat kebanyakan ditulis dalam bahasa Melayu karena berasal dari Melayu. Cerita tersebut kemudian mengalami sejumlah adaptasi dan proses penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia dengan tujuan membantu pembaca lebih memahami isi cerita. Seperti yang telah disebutkan, kisah ini merupakan kisah yang menghibur, atau disebut menghibur pada saat itu. Seperti "Hang Tuah", sebuah cerita tentang perjalanan seorang prajurit. Ada cerita yang menarik pembaca.

Pelajari Lebih Lanjut

Materi tentang struktur hikayat yomemimo.com/tugas/7970082

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ1