Jawaban:

Cerita ini berjudul "Titik di Ujung Kalimat"

Sari adalah seorang penulis yang sudah lama bekerja di industri buku. Ia menulis berbagai jenis buku, mulai dari cerita anak-anak hingga novel dewasa. Namun, ia selalu merasa ada sesuatu yang kurang dari karyanya.

Suatu hari, Sari bertemu dengan seorang editor yang sangat berpengalaman. Editor tersebut memberikan beberapa masukan tentang tulisan Sari dan menyarankan agar ia lebih berhati-hati dalam menempatkan tanda titik di akhir kalimat.

Sari terkejut saat menyadari bahwa dia selalu meletakkan tanda titik di tengah atau di awal kalimat. Dia tidak sadar bahwa hal itu dapat membuat karyanya kurang jelas dan sulit dipahami oleh pembaca.

Dari pertemuan itu, Sari memutuskan untuk belajar lebih dalam tentang penempatan tanda titik. Ia membaca berbagai buku dan artikel tentang tata bahasa, dan belajar dari para penulis yang berpengalaman. Ia juga berkonsultasi dengan editor-editor lain untuk memperbaiki karyanya.

Sari menyadari bahwa penempatan tanda titik sangat penting dalam menyusun kalimat dan menyampaikan makna dengan jelas. Tanda titik yang diletakkan di tempat yang salah dapat membuat kalimat menjadi tidak jelas dan membuat pembaca bingung. Oleh karena itu, Sari belajar untuk lebih teliti dalam menempatkan tanda titik di akhir kalimatnya.

Sari juga memperbaiki karya-karya lama yang diterbitkan sebelumnya, yang mengalami kesalahan dalam penempatan tanda titik. Dia juga membagikan ilmu yang didapatnya kepada para pemula penulis, agar tidak mengalami kesalahan yang sama dengan dirinya.

Setelah belajar tentang penempatan tanda titik, karyanya mulai diterima dengan baik oleh para pembaca dan editor. Dia juga menerima berbagai penghargaan dan pujian dari para kritikus literatur. Sari merasa sangat bersyukur telah belajar tentang pentingnya tanda titik dalam menyusun kalimat.