1. Rema dan Bangau Di sebuah hutan, hiduplah seekor merak

Berikut ini adalah pertanyaan dari mariani8520 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Rema dan Bangau Di sebuah hutan, hiduplah seekor merak jantan bernama Rema)Rema memiliki bulu ekor yang sangat indah.(Saat berjalan-jalan di hutan, Rema selalu membentangkan ekornya yang indah, la tidak peduli jika hewan lain terganggu dan terhalang oleh ekornya. Jika ada hewan lain yang menasihati, Rema akan marah kepada hewan itu. Akhirnya, banyak hewan yang menghindar dan menjauhi Rema. Namun hal itu tak kunjung membuat Rema sadar, la malah semakin angkuh. Ia merasa bulu ekornya adalah bulu yang sanga berharga dan paling indah di dunia. Ia merasa hewan-hewan menghindarinya karena takut akar merusak bulunya. Jika bulu itu rusak, tentu akan sangat sulit menggantinya. Pada suatu hari, Rema berjalan di tepi sungai hutan. Ia melihat sekelompok bangau sedang minum di sungai. Rema bergumam dalam hati, "kusam sekali bulu mereka," Rema berjalan mendekati seekor bangau yang sedang minum. Bukannya menyapa, Rema malal mengejek bagau itu. C'Hei. Bangau! Buruk sekali warna bulumu. Mataku sakit melihat penampilanmu." ujar Rem ketus.)" Lihatlah aku! Aku ini bagaikan raja berpakaian emas. Apa kamu tidak sedih dengan bulum yang kusam itu? Bulumu tidak berwarna. Hidupmu pasti juga penuh kesedihan," lanjut Rema. Mendengar ejekan Rema, burung bangau itu tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Ia heran mengapa Rema begitu sombong, sampai-sampai harus menghina hewan lain. Dengan percaya di ia menjawab. "Maaf, Merak yang indah. Aku tidak pernah sedih. Aku selalu bersyukur denga keadaanku. Aku bisa terbang tinggi melintasi langit. Aku bisa dekat dengan awan. Aku juga bi bernyanyi sambil melihat bintang." "Coba lihat dirimu. Merak! Bulu-bulumu memang indah. Akan tetapi, kamu hanya bi melangkah di atas tanah. Kamu tidak pernah melihat keindahan angkasa. Bulu indahmu tid pernah menyentuh kelembutan awan," lanjut sang Bangau. Rema terdiam mendengar perkataan Bangau. Bulunya yang indah tidak ada artinya ji dibandingkan dengan pengalaman Bangau. Bulunya yang indah juga tidak bernilai jika han untuk dipamerkan. Rema akhirnya menyadari, ia memang memiliki bulu yang memukau, teta tidak memiliki pengalaman seindah pengalaman Bangau. "Maafkan aku Bangau. Aku telah salah menilai dirimu," Rema berkata sambil tertunduk mal "Tidak apa-apa. Aku berharap kamu tidak mengejek hewan lain lagi." sahut Bangau. "Iya, aku berjanji Kelak jikau kau kembali ke sungai ini, ceritakanlah padaku tentang keindah alam di negeri lain. Aku akan senang sekali mendengarnya." "Baiklah Merak, aku akan kembali membawa cerita yang lebih indah. Selamat tinggal, ka pergi dulu," pamit Bangau. Bangau dan kawanannya terbang tinggi ke awan. Rema melambaikan bulunya sambil berter "Selamat jalan, Bangau! Jangan lupa untuk kembali, ya!" Sumber: Sri Purnayenti. Kumpulan Cerita Fabel Persahab 1. Bagaimanakah karakteristik cerita tersebut? Jelaskan dengan menyertakan kutipan ce sebagai bukti pendukung! 2. Termasuk jenis teks apakah cerita tersebut? 3. Tuliskan unsur-unsur intrinsik cerita tersebut dengan menyertakan bukti berupa kutipan kalimat yang mendukung jawaban Anda! tolong jawab dong kak/bang.​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Cerita tersebut adalah sebuah fabel. Karakteristik fabel biasanya mengandung pesan moral atau pembelajaran yang dapat ditarik dari cerita tersebut. Contoh kutipan yang menunjukkan pesan moral dalam cerita ini adalah "Bulunya yang indah tidak ada artinya jika dibandingkan dengan pengalaman Bangau. Bulunya yang indah juga tidak bernilai jika hanya untuk dipamerkan." Ini menunjukkan bahwa keindahan luar tidaklah selalu sama pentingnya seperti kebaikan batin, dan juga menunjukkan bahwa sombong tidak akan membawa kebahagiaan.

2. Cerita tersebut termasuk dalam jenis teks naratif, khususnya fabel. Teks naratif merupakan sebuah cerita yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan fabel merupakan salah satu jenis naratif yang biasanya mengandung pesan moral.

3. Berikut adalah unsur-unsur intrinsik cerita tersebut:

• Tokoh: Rema (merak jantan) dan Bangau Contoh kutipan yang menunjukkan tokoh dalam cerita: "Di sebuah hutan, hiduplah seekor merak jantan bernama Rema" dan "Ia melihat sekelompok bangau sedang minum di sungai."

• Setting: Hutan dan sungai Contoh kutipan yang menunjukkan setting dalam cerita: "Di sebuah hutan, hiduplah seekor merak jantan bernama Rema" dan "Pada suatu hari, Rema berjalan di tepi sungai hutan."

• Plot: Konflik antara Rema yang sombong dan Bangau yang bijaksana, dan akhirnya Rema menyadari kesalahannya Contoh kutipan yang menunjukkan plot dalam cerita: "Jika ada hewan lain yang menasihati, Rema akan marah kepada hewan itu" dan "Rema terdiam mendengar perkataan Bangau."

• Tema: Keindahan batin lebih penting daripada keindahan luar, dan sombong tidak akan membawa kebahagiaan Contoh kutipan yang menunjukkan tema dalam cerita: "Bulunya yang indah tidak ada artinya jika dibandingkan dengan pengalaman Bangau. Bulunya yang indah juga tidak bernilai jika hanya untuk dipamerkan" dan "Aku telah salah menilai dirimu."

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh gingingustine dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 17 May 23