Jawaban:

"Titik Koma"

Sudah hampir tiga bulan dia tidak menulis. Dia merasa seperti tidak memiliki inspirasi sama sekali. Namun, dia tahu bahwa dia harus menulis. Itu adalah hobi terbesarnya. Namun, hari itu, dia memutuskan untuk menulis sesuatu yang berbeda. Dia ingin menulis cerpen tentang sebuah tanda baca, yaitu titik koma.

Dia duduk di depan komputernya, menatap kosong layar putih. Dia merasa tidak yakin apa yang harus dia tulis. Namun, setelah beberapa saat, dia mulai mengetik. Dia mulai menulis tentang seorang remaja perempuan yang merasa bingung dengan penggunaan titik koma.

Remaja itu bernama Linda. Dia adalah siswa SMA yang sangat pintar, namun dia memiliki masalah dengan tanda baca. Dia merasa kesulitan dalam menentukan kapan harus menggunakan titik koma. Dia selalu merasa ragu ketika menulis esai atau tugas sekolah.

Linda memutuskan untuk mencari bantuan dari guru bahasa Inggrisnya. Guru itu berkata kepadanya bahwa titik koma digunakan untuk memisahkan kalimat yang saling terkait. Linda merasa sangat senang dengan penjelasan guru itu. Dia segera mencoba mengaplikasikan pengetahuan barunya dalam menulis. Dan, hasilnya sangat baik, Linda merasa sangat senang dan percaya diri dalam menulis.

Cerpen itu selesai ditulis dalam beberapa jam. Dia merasa sangat senang dengan hasil tulisannya. Dia merasa seperti telah menemukan inspirasi yang hilang. Dan, dia tahu, dia akan terus menulis. Dia juga akan terus belajar tentang tanda baca, karena dia tahu betapa pentingnya tanda baca dalam menulis.

Cerita di atas hanyalah sebuah cerpen yang menggambarkan pentingnya penggunaan tanda baca dalam menulis, dalam hal ini mengenai tanda baca titik koma yang dalam tulisan bahasa indonesia adalah tanda baca yang cukup penting digunakan dalam kalimat-kalimat yang saling terkait untuk membuat pembaca lebih mudah dalam memahami makna yang disampaikan.