Jawaban: "Hadirin yang terhormat,

Hari ini, kita berkumpul dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Saya ingin berbicara tentang sebuah nilai yang mungkin terasa kurang diperhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari, namun memiliki dampak yang sangat besar dalam menjalin hubungan antarindividu. Nilai tersebut adalah kesantunan.

Kesantunan adalah bahasa universal yang tidak mengenal batas-batas budaya atau bahasa. Ia melintasi dinding pemisah dan menghubungkan kita sebagai manusia. Ia adalah sinar kebaikan yang mampu menerangi kegelapan dalam hati seseorang.

Dalam setiap interaksi, kesantunan berperan sebagai perekat yang menghubungkan jiwa-jiwa kita. Ia adalah senjata yang kuat dalam menciptakan hubungan harmonis dan saling pengertian. Dalam menghadapi perbedaan pendapat, kesantunan menjadi jembatan yang membawa kita menuju pemahaman yang lebih dalam.

Namun, kesantunan bukanlah sekadar kata-kata. Ia adalah sikap dan tindakan nyata yang tercermin dalam setiap ucapan dan perilaku kita. Kita harus menghormati orang lain dengan menggunakan kata-kata yang lembut, menghargai ruang pribadi mereka, dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

Di tengah arus informasi yang begitu cepat dan kemajuan teknologi yang memisahkan kita secara fisik, kesantunan menjadi semakin penting. Kita harus berupaya menjaga kebersahajaan dan kejujuran dalam berkomunikasi, menghindari penggunaan kata-kata yang kasar atau menyakitkan, serta berempati terhadap perasaan orang lain.

Hadirin yang terhormat,

Kesantunan bukanlah hal yang sulit dilakukan. Ia ada dalam tindakan-tindakan sederhana sehari-hari, seperti mengucapkan terima kasih, meminta maaf ketika salah, dan memberikan tempat kepada orang lain. Dengan berpegang teguh pada nilai kesantunan, kita akan menciptakan dunia yang lebih baik, di mana saling menghargai dan menghormati adalah norma yang dijunjung tinggi.

Marilah kita membangun sebuah masyarakat yang penuh dengan kesantunan, di mana setiap individu saling menghargai dan memberikan penghargaan yang layak kepada sesama. Mulailah dari diri kita sendiri, dan biarkan kesantunan menjadi ciri khas kita sebagai manusia.

Terima kasih atas perhatian Anda."

Catatan: Gaya bahasa retoris dapat melibatkan penggunaan perangkat retoris seperti metafora, hiperbola, repetisi, pertanyaan retoris, dan sejenisnya. Pidato di atas menggunakan beberapa perangkat retoris, namun masih dapat disesuaikan dan diperluas untuk mencakup lebih banyak gaya bahasa retoris jika diinginkan.