Scanning merupakan suatu teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang

Berikut ini adalah pertanyaan dari utta98 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Scanning merupakan suatu teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang kita inginkan. Membaca dengan teknik scannning disebut juga dengan teknik memindai. Informasi yang diperoleh dapat berupa fakta, data statistik, atau informasi tertentu.Bacalah teks di bawah ini dengan teknik Scanning!
a. Temukan kata-kata dan istilah yang baru Anda jumpai, kemudian tuliskan maknanya!
b. Tuliskan informasi berbentuk data
c. Tulis informasi inti pada teks tersebut.
KRISIS GIZI
Indonesia sebelumnya merupakan contoh negara dengan “tiga beban malnutrisi”, jauh
sebelum pandemi COVID-19. Indonesia memiliki 7 juta anak yang mengalami stunting. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara kelima di dunia dengan balita stunting terbanyak. Lebih dari 2 juta anak merupakan balita kurus (berat badan yang tidak sebanding dengan tinggi badan) serta 2 juta anak lainnya mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Nyaris setengah dari total ibu hamil mengalami anemia karena makanan yang dikonsumsi tidak mengandung cukup vitamin dan mineral (zat gizi mikro) yang diperlukan. Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks akibat tiga beban tersebut yang kemungkinan akan memburuk karena pandemi COVID-19. Anak dapat mengalami malnutrisi karena berbagai sebab (penyebab langsung, yang sudah ada, dan yang bersifat pokok).
Tiga penyebab langsung malnutrisi paling umum, yaitu: (i) praktik menyusui yang tidak memadai dan pola makan yang buruk, ditambah praktik pengasuhan yang tidak optimal; (ii) nutrisi dan perawatan yang tidak memadai bagi ibu dan perempuan hamil; serta (iii) tingginya angka penyakit menular utamanya akibat lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih dan tidak memadainya akses ke layanan kesehatan yang kurang memadai. Faktor-faktor tersebut diperparah dengan kemiskinan yang luas, angka pengangguran, dan tingkat pendidikan yang rendah. Keluarga dan anak-anak yang jatuh miskin dalam waktu singkat akan mengalami dampak berat dalam hal keamanan pangan rumah tangga dan keterbatasan terkait akses, ketersediaan, dan keterjangkauan bahan makanan sehat. Survei daring menunjukkan bahwa kebutuhan pangan semakin tidak aman: 36 persen dari responden menyatakan bahwa mereka “sering kali” mengurangi porsi makan karena masalah keuangan. Hilangnya pendapatan rumah tangga meningkatkan risiko anak mengalami kurus dan kekurangan zat gizi mikro.
Gizi buruk merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi yang membahayakan. Risiko kematian pada anak dengan kondisi tersebut nyaris 12 kali lipat lebih tinggi daripada risiko kematian pada anak dengan gizi baik. Anak-anak yang pulih dari gizi buruk mungkin akan terus mengalami masalah perkembangan dan pertumbuhan selama hidupnya. Lebih jauh, berbagai upaya untuk menekan infeksi COVID-19 dapat mempersulit identifikasi dan pemberian perawatan serta layanan penting bagi anak-anak yang mengalami gizi buruk. Pandemi ini berpotensi meningkatkan kekurangan gizi pada ibu.
Ketidakamanan pangan rumah tangga – ditambah dengan ketidaksetaraan gender dalam hal distribusi pangan dalam rumah tangga dan praktik perawatan ibu yang tidak memadai – diperkirakan akan meningkatkan prevalensi kekurangan gizi, khususnya anemia dan kurangnya berat badan ibu. Akibatnya, kurangnya gizi pada ibu (terutama pada yang menyusui) dapat menimbulkan berbagai bentuk kekurangan gizi pada anak. Kemungkinan terganggunya layanan perbaikan gizi penting yang menyasar ibu hamil dan menyusui serta wanita usia subur (termasuk pemberian zat gizi mikro dan konseling pola makan) juga diperkirakan turut meningkatkan kekurangan gizi dan zat gizi mikro pada ibu.
Jika berbagai upaya yang diperlukan tidak segera dilakukan, dampak jangka panjang terhadap tingkat gizi dapat meningkatkan jumlah balita stunting serta kelebihan berat badan dan obesitas di semua kelompok usia. Dampak jangka panjang krisis COVID-19 mencakup kenaikan tajam prevalensi stunting dan peningkatan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas akibat terbatasnya aktifitas fisik dan meningkatnya konsumsi makanan olahan secara terus-menerus yang mengandung kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

a. Kata-kata dan istilah yang baru ditemukan:

- malnutrisi: keadaan di mana tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan yang dikonsumsi

- stunting: kondisi pertumbuhan anak yang terhambat sehingga tinggi badannya tidak mencapai ukuran normal untuk usianya

- anemia: kondisi tubuh kekurangan sel darah merah sehingga tubuh merasa lelah dan lemas

- zat gizi mikro: nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, seperti vitamin dan mineral

- pandemi: penyebaran penyakit yang sangat luas di seluruh dunia, seperti COVID-19

- ketidaksetaraan gender: ketidakadilan yang dialami oleh perempuan dalam mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki, seperti dalam distribusi pangan dalam rumah tangga atau akses terhadap layanan kesehatan

b. Informasi berbentuk data:

- Indonesia memiliki 7 juta anak yang mengalami stunting.

- Lebih dari 2 juta anak merupakan balita kurus (berat badan yang tidak sebanding dengan tinggi badan) serta 2 juta anak lainnya mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

- Nyaris setengah dari total ibu hamil mengalami anemia karena makanan yang dikonsumsi tidak mengandung cukup vitamin dan mineral (zat gizi mikro) yang diperlukan.

- 36 persen dari responden menyatakan bahwa mereka “sering kali” mengurangi porsi makan karena masalah keuangan.

c. Informasi inti pada teks tersebut adalah Indonesia menghadapi krisis gizi yang kompleks yang terdiri dari tiga beban malnutrisi, yaitu stunting, balita kurus, dan kelebihan berat badan atau obesitas, serta prevalensi anemia pada ibu hamil. Faktor-faktor yang memperparah kondisi tersebut adalah kemiskinan, angka pengangguran, dan tingkat pendidikan yang rendah. Upaya untuk menekan infeksi COVID-19 dapat mempersulit identifikasi dan pemberian perawatan serta layanan penting bagi anak-anak yang mengalami gizi buruk. Kurangnya gizi pada ibu dapat menimbulkan berbagai bentuk kekurangan gizi pada anak. Jika berbagai upaya yang diperlukan tidak segera dilakukan, dampak jangka panjang terhadap tingkat gizi dapat meningkatkan jumlah balita stunting serta kelebihan berat badan dan obesitas di semua kelompok usia.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sheaann dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 01 Aug 23