Berikut ini adalah pertanyaan dari anisanovnov123 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Keelokan wajahnya sangat terkenal di kalangan masyarakat. Wajar jika banyak lelaki bujang yang berharap untuk bisa duduk di pelaminan dengannya.
Namun apalah daya, Juani tidak kunjung menentukan pilihan hati dari kampungnya.
Hingga suatu hari, bapak Juani akhirnya menerima pinangan dari Bujang Juandan karena terjerat hutang dengan keluarganya.
Bujang Juandan ialah pemuda yang berasal dari keluarga kaya raya. Sayangnya, yang menjadi masalah ialah Bujang Juandan bukan seorang pemuda yang tampan.
Bukan hanya sekadar kurang rupawan, tapi pemuda itu menderita penyakit kulit di tubuhnya sehingga dijuluki sebagai Bujang Kurap.
Mengetahui kabar tersebut, Juani sangat bersedih dan berusaha untuk menolak. Namun, ia tidak kuasa menahan iba kepada bapaknya. Hari-hari ia habiskan untuk meratapi nasibnya yang sangat malang.
Apa hendak dikata, pernikahan pun sudah dirancang dan dipersiapkan. Warga sekampung juga ikut sibuk mempersiapkan upacara pernikahan Juani dan Juandan.
Pada malam perkawinan tersebut, Juani dirias dan mengenakan gaun pengantin. Ia menangis di dalam kamar tidurnya, masih dengan menggunakan gaun.
Ketika seluruh anggota keluarga menyambut kedatangan rombongan Juandan, hati Juani semakin sedih. Ia pun tidak memutuskan untuk kabur melalui pintu belakang dan pergi menuju sungai.
Dengan berurai air mata, Juani memutuskan terjun ke sungai untuk mengakhiri hidupnya.
Kematiannya yang dipenuhi derita membuatnya menjadi arwah penunggu sungai yang hingga saat ini disebut sebagai Antu Ayek. Hantu ini senang bergentayangan untuk mencari korban anak-anak.
apa nilai budaya dalam hikayat tersebut?
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Terdapat beberapa nilai budaya yang terdapat dalam hikayat tersebut, di antaranya:
- Nilai Kecantikan: Dalam masyarakat tradisional Sumatera Selatan, kecantikan menjadi suatu hal yang sangat dihargai. Juani yang digambarkan sebagai seorang gadis yang elok rupawan dengan kulit cerah dan rambut lebat hitam sangat dihargai oleh masyarakat. Namun, pada akhirnya, nilai kecantikan tersebut tidak menjamin kebahagiaan hidup.
- Nilai Keluarga: Dalam cerita tersebut, Bapak Juani menerima pinangan Bujang Juandan karena terjerat hutang dengan keluarganya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya nilai keluarga dan menjaga hubungan baik antara keluarga dan tetangga di masyarakat tradisional.
- Nilai Iba dan Belas Kasihan: Meskipun Juani tahu bahwa Bujang Juandan bukanlah pemuda yang tampan dan menderita penyakit kulit, ia merasa iba dan tidak tega menolak pinangan tersebut karena rasa bersalah kepada ayahnya. Hal ini menunjukkan nilai iba dan belas kasihan yang sangat dihargai dalam masyarakat tradisional.
- Nilai Harga Diri: Meskipun Juani merasa iba kepada Bujang Juandan, ia tidak mau menikah dengan seseorang yang tidak dicintainya dan merasa tidak bisa menerima keadaan tersebut. Juani memilih untuk mempertahankan harga dirinya dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya daripada menikahi seseorang yang tidak dicintainya. Hal ini menunjukkan nilai pentingnya menjaga harga diri dalam masyarakat tradisional.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kuda78 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 15 Jun 23