Berikut ini adalah pertanyaan dari gintingdeswanto pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
kukan kegiatan berikut! Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Kemudian, bacalah teks editorial berikut! Ironi Impor Beras Hampir setiap tahun persoalan menyangkut perberasan selalu muncul. Kali ini persoalan beras yang menonjol ialah rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras. . Alasannya untuk menjaga stok cadangan beras nasional. Pemerintah berkeras cadangan beras, atau istilah kerennya iron stock, diperlukan untuk kebutuhan mendesak, seperti penyaluran bantuan sosial (bansos) atau operasi pasar untuk stabilisasi harga. Rencana ini menjadi perdebatan karena pada saat yang sama sebetulnya Indonesia tidak sedang kekurangan beras. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), potensi produksi beras Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton, naik 3,08 juta ton atau 26,84% dari produksi di periode sama 2020 yang sebesar 11,46 juta ton. Angka itu sebentar lagi akan dicapai karena Maret-April 2021 merupakan waktu panen raya beras. BPS juga mencatat sebaran daerah sentra produksi beras di beberapa provinsi di Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jika pemerintah tetap memaksakan impor beras, petani di daerah sentra produksi beras pasti dirugikan. Mari Eita lihat data lain. Per 7 Maret 2021 lalu, =tok beras Bulog sebesar 869.151 ton, terdiri tas stok komersial 25.828 ton dan cadangan eras Pemerintah (CBP) 843.647 ton. Angka BP itu memang masih di bawah angka inimal cadangan pada masa pandemi, yakni ebesar 1,5 juta ton. Akan tetapi, dengan gika sederhana saja kita bisa menghitung hwa melalui produksi panen raya 2021, sungguhnya kekurangan cadangan beras sa ditutup oleh serapan dari produksi am negeri. Artinya, berdasarkan data-data sebut, impor bukan sesuatu yang harus akukan dalam waktu dekat. Bila impor dipaksakan ketika produksi as mencukupi, apalagi menjelang panen a, siapa yang paling menjerit? Tentu saja ani, karena harga gabah sangat mungkin al jatuh. Betul bahwa sudah ada penetapan a pembelian Pemerintah (HPP) gabah. Namun, fakta yang kerap terjadi sa saat ini, harga gabah di tingkat petani berkutat di bawah HPP. Bahkan, saat impor beras masih tahap rencana, belum dieksekusi, harg gabah kering petani sudah mulai terpeng Pada akhirnya, niat Pemerintah memper cadangan beras untuk mengantis permainan para spekulan justru kontra Sangat mungkin rencana impor beras itu dimanfaatkan tengkulak untuk mema harga yang ujung-ujungnya merugikan p Selain itu, alasan Pemerintah meng beras itu sebagai cadangan untuk kebu seperti bansos adalah sebuah alasan mengada-ada. Bukankah Pemerintah s sudah memutuskan bansos di tahun ini lagi berupa sembako (di dalamnya ada b tetapi diganti uang tunai? Impor seja bukan hal yang tabu, dengan syarat pro beras kita pada saat itu memang lemah Alih-alih selalu menjadikan impor se jalan keluar persoalan pangan, Peme seharusnya lebih fokus menggala produksi pangan dalam negeri, term beras. Penggalakan produksi pangan ter merupakan fondasi bila bangsa ini mencapai cita-cita kedaulatan pangan. E sekadar kedaulatan pangan. Membeli panen petani merupakan bukti nyata mer produksi dalam negeri. Keputusan Pemerintah mengimpor ton beras tahun ini mesti ditopang de landasan kuat, didukung data yang all dan bisa dipertanggungjawabkan. Lar impor yang tidak tepat dan tidak transp justru akan menekan harga di tingkat F sekaligus membuyarkan mimpi kesejahte petani. Dengan perspektif seperti itu, sepatutnya muncul rencana mengin beras ketika produksi sedang bagus, ap menjelang panen raya. Sejatinya, 'kegem Pemerintah mengimpor beras justru menjauhkan dari cita-cita itu. 1.apa isu yg dibicarakan dlm teks editorial trsbt 2.bagaimana sikap redaktur tentang masalah trsbt 3.tuliskan fakta yg trdpt dlm teks tersebut 4.tuliskan opini yg terdapat dlm teks tersebut 5.tunjukkan struktur teks trsbt 6.tntukan kaidah kebahasaan teks editorial tersebut
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Teks editorial teks yang menggambarkan suatu fakta dan data yang membahas tentang hal - hal tertentu.
- Isi dari teks editorial tersebut yaitu bagaimana kebijakan Pemerintah dalam ekspor dan impor.
- Sikap redaktur dalam teks tersebut yaitu mempertanyakan tepat atau tidak tepatnya kebijakan pemerintah.
- Kalimat fakta pada teks tersebut yaitu "Per 7 Maret 2021 lalu, =tok beras Bulog sebesar 869.151 ton, terdiri tas stok komersial 25.828 ton dan cadangan eras Pemerintah (CBP) 843.647 ton."
- Kalimat opini pada teks tersebut yaitu "impor yang tidak tepat dan tidak transp justru akan menekan harga di tingkat F sekaligus membuyarkan mimpi kesejahte petani."
- Struktur teks tersebut yaitu Tesis, Argumentasi, Reiteration.
- Kaidah kebahasaan teks editorial yaitu Menggunakan fakta dan data, Argumentatif, logis.
Pembahasan:
Sebuah teks editorial, yang biasa disebut dengan editorial, dapat dipahami sebagai tinjauan sentral dan komprehensif seorang penulis tentang topik tertentu yang saat ini sedang hangat dicari oleh masyarakat. Teks editorial itu sendiri biasanya berisi pendapat pribadi editor tentang topik saat ini. Beberapa isu yang dapat ditanggapi mulai dari isu politik hingga isu-isu yang berkaitan dengan aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
Ingat bahwa mengedit teks pada dasarnya berbeda dari opini. Formatnya hampir sama dengan artikel opini, tetapi harus ditulis dan diproduksi oleh editor dan, tentu saja, berisi opini pribadi editor. Ini jelas berbeda dengan teks opini yang memuat opini penulis. Orang yang menulis salinan editorial biasanya adalah pemimpin redaksi atau orang tertentu yang dipercaya oleh media tertentu.
Berbicara tentang teks tajuk rencana, tidak lengkap rasanya jika kita tidak menyebut dua buku besar yang memuat teks tajuk rencana atau kumpulan tajuk rencana. Pertama, buku teks editorial adalah editorial oleh Mochtar Lubis dari Harian Indonesia Raya. Buku ini berisi kumpulan teks yang diedit oleh Mochtar Lubis dari tahun 1968 hingga 1974, kemudian diterbitkan pada tahun 1997 oleh Yayasan Obor, Indonesia. Selain Teks Kompilasi karya Mochtar Lubis, Teks Kompilasi jilid kedua adalah Catatan Pinggir atau sering disingkat Caping. Diterbitkan pertama kali pada tahun 1977, buku ini merupakan kumpulan tulisan-tulisan pendiri Majalah Tempo. Saat ini, 14 buku Pingil Note telah dirilis.
Teks editorial dapat didefinisikan sebagai teks yang berfungsi memberikan dampak dan perspektif kepada pembaca. Teks yang diedit atau teks editorial oleh karena itu sangat berguna dalam merangsang pikiran pembaca, terutama siswa. Siswa lebih mampu memahami masalah atau masalah tertentu yang muncul dalam kehidupan. Teks yang diedit seringkali memiliki kekuatan untuk menggerakkan pembaca dan membuat mereka bertindak sesuai dengan makna teks.
Pelajari lebih lanjut
Pelajari lebih lanjut mengenai materi teks narasi pada link berikut ini: yomemimo.com/tugas/23183169
#BelajarBersamaBrainly #SPJ1
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh debyharfiani dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 13 Dec 22