1. Perbedaan OTC dan Stock Exchange

OTC (Over The Counter) adalah pasar saham yang tidak terpusat dan tidak memiliki lokasi fisik tertentu. Transaksi dilakukan antara dua pihak melalui jaringan komunikasi seperti telepon, email, atau platform perdagangan elektronik. Saham yang diperdagangkan di pasar OTC adalah saham yang tidak terdaftar di bursa efek.

Sedangkan Bursa Efek (Stock Exchange) adalah pasar saham yang terpusat dan memiliki lokasi fisik tertentu. Transaksi dilakukan secara terbuka melalui sistem perdagangan yang disediakan oleh bursa efek. Saham yang diperdagangkan di bursa efek adalah saham yang terdaftar dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bursa efek.

Perbedaan lainnya antara OTC dan Stock Exchange adalah dalam hal regulasi dan transparansi. Pasar OTC lebih sedikit diatur dan kurang transparan dibandingkan dengan bursa efek. Sementara itu, pasar saham di bursa efek tunduk pada regulasi ketat dan memiliki persyaratan pengungkapan yang ketat.

2. Indeks Pasar Saham

Indeks pasar saham adalah ukuran kinerja pasar saham secara keseluruhan. Indeks ini digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham dan perkembangannya dari waktu ke waktu. Beberapa indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham adalah:

- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia

- Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Amerika Serikat

- Nikkei 225 di Jepang

- Shanghai Composite di China

- FTSE 100 di Inggris

3. IHSG

IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks pasar saham utama di Indonesia. IHSG mencerminkan kinerja pasar saham secara keseluruhan dan terdiri dari saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Cara menghitung IHSG pada hari tertentu adalah dengan menggunakan formula berikut:

IHSG = (Total kapitalisasi pasar seluruh saham pada hari itu / Total kapitalisasi pasar seluruh saham pada hari sebelumnya) x 100

Total kapitalisasi pasar seluruh saham pada hari itu dihitung dengan mengalikan harga penutupan saham pada hari itu dengan jumlah saham yang beredar. Total kapitalisasi pasar seluruh saham pada hari sebelumnya dihitung dengan cara yang sama untuk harga penutupan saham pada hari sebelumnya.

4. Return Realisasi

Return realisasi adalah keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari penjualan investasi pada harga yang berbeda dengan harga beli. Untuk menghitung return realisasi, dapat menggunakan rumus berikut:

Return Realisasi = ((Harga Jual – Harga Beli) / Harga Beli) x 100%

Dalam kasus ini, harga beli saham BBCA adalah Rp34.125 dan harga jualnya adalah Rp35.512. Sehingga return realisasian yang diperoleh oleh Rudi adalah:

((35.512 – 34.125) / 34.125) x 100% = 4.05%

makasihnya jangan lupa : saweria.co/yusufwahyur