Sajak Ladang Jagung :Ladang jagung yang terhampar dan seorang lelaki

Berikut ini adalah pertanyaan dari kubotol29 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sajak Ladang Jagung :Ladang jagung yang terhampar
dan seorang lelaki desa
yang tak mengenal sekolah.

Menghadapi ladang jagung,
Sang lelaki desa melihat cangkul;
ia mengolah ladang;
ia berkeringat memetik tongkol jagung;
menjelang dini hari
para gadis dengan bakul di punggung turun ke pasar kota
dan lelaki desa itu juga menyaksikan saat hari berkabut
di dalam dapur
gadis-gadis bersuka ria
menumbuk jagung
menjadi tepung
kayu bakar dalam tungku membara
Di dalam dingin udara pagi tercium harum nasi jagung

Ladang jagung yang terhampar dan seorang lelaki desa.
la siap merawat tanaman
la mencipta rencana dalam otaknya untuk mengolah tanah ladang

Tetapi lihat pemandangan kini;

Ladang jagung yang terhampar
di hadapan pemuda lulus SMA
yang gagal kuliah di perguruan tinggi
Hanya memandang ladang dalam Suasana sepi

la membiarkan ladang jagung itu
dan ia merasa dirinya terlantar dari pergaulan.
la berkaca pada dirinya manusia tak berguna.
Ladang jagung yang terhampar
tidak menumbuhkan cita-cita,
tidak membuka cahaya.

Ladang jagung yang terhampar
tak akan membebaskan seorang pemuda
yang suntuk menuntut ilmu di sekolah dan tidak dari pengalaman di tengah masyarakat
Yang tidak bebas berkarya.
Sekolah telah menjauhkannya dari masyarakat

Aku kini menyapa:
Mengapa anak-anak bersekolah
bila melupakan persoalan masyarakat dan kehidupannya?
Apakah arti bersekolah
bila menjadikan seorang pemuda
sebagai pencari kerja di Ibukota?
Apakah arti seorang pemuda
belajar rumus dan angka-angka
bila pada puncaknya,
ketika Ia berada di tengah masyarakatnya, bertanya-tanya:
“Apa yang bisa kulakukan di sini?"


Sajak Ladang Jagung :Ladang jagung yang terhampar dan seorang lelaki desa yang tak mengenal sekolah.Menghadapi ladang jagung, Sang lelaki desa melihat cangkul;ia mengolah ladang; ia berkeringat memetik tongkol jagung;menjelang dini hari para gadis dengan bakul di punggung turun ke pasar kota dan lelaki desa itu juga menyaksikan saat hari berkabut di dalam dapur gadis-gadis bersuka ria menumbuk jagung menjadi tepung kayu bakar dalam tungku membara Di dalam dingin udara pagi tercium harum nasi jagung Ladang jagung yang terhampar dan seorang lelaki desa.la siap merawat tanaman la mencipta rencana dalam otaknya untuk mengolah tanah ladang Tetapi lihat pemandangan kini;Ladang jagung yang terhampar di hadapan pemuda lulus SMA yang gagal kuliah di perguruan tinggi Hanya memandang ladang dalam Suasana sepi la membiarkan ladang jagung itu dan ia merasa dirinya terlantar dari pergaulan. la berkaca pada dirinya manusia tak berguna.Ladang jagung yang terhampar tidak menumbuhkan cita-cita, tidak membuka cahaya. Ladang jagung yang terhampar tak akan membebaskan seorang pemuda yang suntuk menuntut ilmu di sekolah dan tidak dari pengalaman di tengah masyarakat Yang tidak bebas berkarya. Sekolah telah menjauhkannya dari masyarakat Aku kini menyapa: Mengapa anak-anak bersekolahbila melupakan persoalan masyarakat dan kehidupannya?Apakah arti bersekolah bila menjadikan seorang pemuda sebagai pencari kerja di Ibukota? Apakah arti seorang pemuda belajar rumus dan angka-angka bila pada puncaknya,ketika Ia berada di tengah masyarakatnya, bertanya-tanya: “Apa yang bisa kulakukan di sini?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Gagasan tentang upaya menempuh pendidikan yang kreatif dalam puisi ini antara lain:

- Pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek akademik semata, tetapi juga memperhatikan kehidupan masyarakat dan pengalaman langsung di tengah masyarakat.

- Belajar bukan hanya tentang mempelajari rumus dan angka-angka, tetapi juga belajar bagaimana menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

- Pendidikan yang kreatif seharusnya memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat mereka, misalnya dalam bidang seni dan pertanian.

2. Gagasan tentang belenggu para siswa ketika menempuh pendidikan yang disampaikan penyair dalam puisi ini antara lain:

- Siswa terkadang terjebak dalam sistem pendidikan yang hanya mengejar prestasi akademik dan lupa memperhatikan kehidupan sekitar mereka.

- Siswa seringkali merasa terkekang oleh tuntutan untuk mencapai nilai yang tinggi, sehingga lupa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka.

- Sistem pendidikan yang kurang kreatif juga bisa membatasi kemampuan siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

3. Pandangan penyair tentang peran yang harus dilakukan siswa dalam puisi ini antara lain:

- Siswa seharusnya tidak hanya fokus pada prestasi akademik semata, tetapi juga memperhatikan kehidupan masyarakat dan pengalaman langsung di tengah masyarakat.

- Siswa seharusnya belajar bagaimana menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa berkontribusi secara positif pada masyarakat.

- Siswa seharusnya diarahkan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka, sehingga bisa menciptakan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat.

4. Peran penyair dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dalam puisi ini antara lain:

- Menyoroti kelemahan dan keterbatasan dari sistem pendidikan yang ada, sehingga masyarakat bisa lebih peka terhadap isu-isu ini.

- Mendorong pemerintah dan institusi pendidikan untuk memperbaiki sistem pendidikan agar lebih kreatif dan mengakomodasi kebutuhan siswa secara menyeluruh.

- Memberikan inspirasi dan motivasi kepada siswa dan masyarakat untuk mengembangkan bakat dan minat mereka, sehingga bisa menciptakan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat.

#cmiiw

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh AbelFrans101 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 18 Jun 23