Model paling efisien digunakan dalam pengembangan kurikulum bergantung pada tujuan dan konteks pengembangan kurikulum. Ada banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, dan setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Beberapa model yang sering digunakan dalam pengembangan kurikulum meliputi model konservatif, model konstruktivistik, model holistik, model normatif, dan model interaktif.

Model konservatif, misalnya, menekankan pengalaman belajar yang terstruktur dan terorganisir, serta penggunaan bahan ajar yang terbukti efektif. Model ini cocok digunakan dalam situasi di mana tujuan pengembangan kurikulum adalah untuk memperkenalkan materi baru dan memperluas pengetahuan siswa.

Model konstruktivistik, di sisi lain, menekankan pentingnya pengalaman belajar yang aktif dan partisipatif bagi siswa. Model ini menekankan bahwa siswa membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Model ini cocok digunakan dalam situasi di mana tujuan pengembangan kurikulum adalah untuk mengembangkan keterampilan dan kualitas siswa.

Keputusan terbaik akan tergantung pada tujuan dan konteks pengembangan kurikulum, serta pendapat para ahli yang terkait dengan bidang tersebut.