Penjelasan:

1.

Nama kementrian seperti Kementrian Perdagangan merujuk pada satu hal karena ia merujuk kepada sebuah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengelola sektor atau bidang tertentu di negara tersebut. Nama kementrian tersebut biasanya terdiri dari kata "Kementrian" yang menunjukkan bahwa ini adalah sebuah lembaga pemerintah, dan kata lain yang menunjukkan bidang yang dikelola oleh lembaga tersebut, seperti "Perdagangan" dalam contoh yang diberikan.

Nama kementrian tidak termasuk nama diri karena ia merujuk kepada sebuah lembaga pemerintah, bukan kepada individu yang bekerja di lembaga tersebut. Nama kementrian biasanya ditulis dengan huruf kapital karena ia merupakan nama resmi dari sebuah lembaga pemerintah, dan penulisan dengan huruf kapital sering digunakan untuk menunjukkan bahwa ini adalah nama resmi.

Penulisan nama kementrian dengan huruf kapital juga merupakan bagian dari gaya penulisan bahasa Indonesia yang disebut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD adalah standar penulisan bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang bertujuan untuk menyempurnakan penulisan bahasa Indonesia agar lebih sesuai dengan prinsip-prinsip ejaan yang baik dan benar. Selain itu, penulisan dengan huruf kapital juga sering digunakan untuk menunjukkan bahwa ini adalah nama resmi dari sebuah lembaga atau organisasi.

2.

Gerakan Melawan Lapar adalah sebuah gerakan yang didirikan untuk memerangi masalah kelaparan di dunia. Gerakan ini mungkin memiliki nama yang autentik dan tidak termasuk nama dirikarenafokus utamanya adalah pada masalah yang ingin diselesaikan, yaitu mengurangi jumlah orang yang kelaparan, bukan pada individu atau kelompok yang menjalankan gerakan tersebut. Gerakan ini mungkin juga memiliki tujuan yang lebih luas, seperti meningkatkan kesadaran dan memperkuat solidaritas global terhadap masalah kelaparan.

Nama gerakan yang tidak termasuk nama diri mungkin dipilih untuk menekankan bahwa gerakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang dijalankan oleh seluruh masyarakat, bukan hanya oleh sekelompok orang tertentu.

3.

Nama diri adalah nama yang digunakan untuk menunjukkan identitas seseorang, biasanya terdiri dari nama depan, nama tengah (jika ada) dan nama belakang. Contohnya: "Ani", "Budi", "Cici", "Dani", dll. Nama diri biasanya merujuk kepada orang yang sebenarnya, bukan kepada sebuah lembaga atau organisasi.

Untuk membedakan nama diri dari nama yang bukan merujuk kepada seseorang, Anda dapat memperhatikan konstruksi kata dari nama tersebut. Jika nama tersebut terdiri dari kata-kata yang menunjukkan sebuah lembaga atau organisasi, atau jika nama tersebut terdiri dari kata-kata yang tidak terlihat seperti nama diri pada umumnya, maka kemungkinan nama tersebut bukan merujuk kepada seseorang.

Selain itu, Anda juga dapat memperhatikan konteks dari nama tersebut. Jika nama tersebut digunakan dalam konteks yang menunjukkan sebuah lembaga atau organisasi, maka kemungkinan nama tersebut bukan merujuk kepada seseorang. Sebagai contoh, jika seseorang menyebut "Kementrian Perdagangan", maka kemungkinan besar ia tidak merujuk kepada seseorang dengan nama tersebut, melainkan kepada lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengelola sektor perdagangan di negara tersebut.