Paragraf 3: Pada tanggal 25 Desember 1912, mereka mendirikan Indische Partij

Berikut ini adalah pertanyaan dari laksandiaga6 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Paragraf 3:Pada tanggal 25 Desember 1912, mereka mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) bertujuan mencapai yang Indonesia merdeka. Selain itu, pada bulan November 1913, Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda. Salah satunya adalah dengan me- nerbitkan tulisan berjudul "Als ik Eens Nederlander Was" (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Kedua tulisan tersebut menjadi tulisan terkenal hingga saat ini. Tulisan "Seandainya Aku Seorang Belanda" dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker

Paragraf 4:
Akibat aktivitas dan tulisannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman. pengasingan terhadap Ki Hadjar Dewantara. Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo, rekan seperjuangannya, menerbitkan tulisan yang bernada membela Ki Hadjar Dewantara. Mengetahui hal ini, Belanda pun memutuskan untuk menjatuhi hukuman pengasingan bagi keduanya. Douwes Dekker dibuang di Kupang sedangkan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke Pulau Banda. Namun, mereka menghendaki dibuang ke negeri Belanda karena di sana mereka dapat mempelajari banyak hal daripada di daerah terpencil. Akhirnya,mereka diizinkan kenegeri Belanda sejak Agustus 1919 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman. Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran sehingga Ki Hadjar Dewantara berhasil memperoleh Europeesche Akte. Pada tahun 1918, Hadjar Dewantara kembali ke tanah air.

Paragraf 5:
Di tanah air, Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan. Bersama rekan-rekan seperjuangannya, dia pun mendiri- kan sebuah perguruan yang ber- corak nasional yang diberi nama Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922. Taman Siswa ialah suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk dapat mem peroleh hak pendidikan, seperti halnya para priyayi maupun orang- orang Belanda. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik. agar mereka mencintai bangsa dan tanah air serta berjuang untuk

Paragraf 6:
Selama aktif di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara juga tetap rajin menulis. Tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang. Saat Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hadjar ditunjuk untuk menjadi salah seorang pimpinan bersama Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan K.H. Mas Mansur.

Paragraf 7:
Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah dan stabilitas pemerintahan sudah terbentuk, Ki Hadjar Dewantara kemudian dipercaya oleh Presiden Soekarno untuk menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Melalui jabatannya ini, Ki Hadjar Dewantara semakin leluasa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pada tahun 1957, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dariUniversitas Gajah Mada. Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, tepatnya pada tanggal 28 April 1959, Ki Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.

Paragraf 8:
Untuk mengenang jasa-jasa dan melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar Dewantara, pihak penerus perguruan Taman Siswa mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta. Museum ini memamerkan benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar Dewantara sebagai pendiri Taman Siswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan, dan sebagal seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional


Masalah atau peristiwa penting Ki hadjar Dewantara paragraf 3 - 8

alasan :

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Ki Hadjar Dewantara bersama rekan-rekannya membentuk Indische Partij, partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia, pada 25 Desember 1912, dengan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada November 1913, dia juga membentuk Komite Bumipoetra yang bertujuan untuk melakukan kritik terhadap pemerintah Belanda. Karena tulisannya, Belanda memutuskan untuk menjatuhkan hukuman pengasingan kepadanya dan rekan-rekannya. Setelah dalam pelaksanaan hukuman di Belanda, dia kembali ke tanah air dan mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan. Bersama rekan-rekannya, dia mendirikan perguruan Taman Siswa pada 3 Juli 1922, yang menekankan pendidikan rasa kebangsaan. Selama aktif di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara juga rajin menulis dan berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional. Setelah kemerdekaan Indonesia, dia dipercaya menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pertama.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh primayudhi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 08 May 23