Berikut ini adalah pertanyaan dari rianty0815 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Bunga untuk IbuKios bunga Pak Tono sedang kebanjiran pesanan. Ia sedang sibuk memindahkan ratusan karangan bunga ke atas mobil kol baknya. Di tengah kesibukannya, seorang perempuan muda tiba-tiba menghampirinya, dan berkata “Maaf pak, kalau harga karangan bunga yang kecil itu berapa?”.
Pak Tono menghiraukannya untuk beberapa saat, kemudian menjawab “lima puluh ribu, neng” jawabnya.
“Maaf pak, apakah ada yang tiga puluh ribu saja?” balas perempuan itu.
Kali ini pak Tono menatap wajah perempuan itu dan tersadar tampaknya perempuan itu baru berumur belasan tahun dan mungkin baru menginjak bangku SMP. Hanya saja tinggi badannya sempat mengelabui Pak Tono. Penjual bunga itu lantas balik bertanya kepada anak itu.
“Untuk siapa bunganya de? Bunganya boleh diambil dengan tiga puluh ribu saja” jawabnya sambil tersenyum. “Terima kasih pak, untuk Ibu saya”.
“Ade ke sini jalan kaki? Pulangnya kemana?”
“Ke arah Sukamulya pak,” Jawab gadis itu.
“Saya juga kebetulan menuju ke arah sana, kalau mau sekalian bapak antar saja” Awalnya, perempuan itu tampak ragu, namun akhirnya menerima tawaran Pak Tono.
Pak Tono lantas berangkat bersama dengan perempuan muda yang membeli satu karangan bunga tersebut.
“Ade nanti bilang aja berhentinya di mana ya”
“Iya pak, sebentar lagi juga sampai”
Tak lama, dari kejauhan Pak Tono melihat kerumunan di dekat gapura pemakaman umum.
“Sepertinya ada yang sedang dimakamkan de” ucap Pak Tono sambil memelankan laju kendaraannya.
Perempuan itu tidak menggubrisnya dan malah meminta pak Tono untuk menghentikan mobilnya.
“Saya turun di depan pak”. Pak Tono kemudian menepikan mobilnya tepat di depan gapura pemakaman umum yang telah ia lihat dari kejauhan. Perempuan itu lalu turun dan mengucapkan terima kasih kepada pak Tono dengan senyum yang menutupi air matanya. Pak Tono terdiam sejenak sambil melihat perempuan itu memasuki gerbang pemakaman.
Ia lantas memutarbalikkan mobilnya dan menancap gas sekencang-kencangnya. Ia sudah tidak mempedulikan pesanan bunga yang harus diantarkannya. Pikirannya hanya tertuju pada rumah orangtuanya yang berjarak cukup jauh dari kota itu.
Sudah dua tahun lebih Pak Tono belum sempat pulang untuk menjenguk ibunya. Melihat peristiwa tadi, ia sadar betapa beruntungnya bahwa ibunya masih diberi kesehatan sehingga masih mampu menginjakan kakinya di dunia ini. Padahal, perempuan tadi tampak masih sangat muda dan kemungkinan besar ibunya pun meninggal di usia yang jauh lebih belia dibandingkan dengan orangtua Pak Tono. Terkadang apa yang kita miliki baru terasa ketika cerminan pahitnya berdiri di depan kita.
soal:
1. tentukanlah amanat/pesan cerita itu
2. carilah hal yang menarik dari kisah itu
Pak Tono menghiraukannya untuk beberapa saat, kemudian menjawab “lima puluh ribu, neng” jawabnya.
“Maaf pak, apakah ada yang tiga puluh ribu saja?” balas perempuan itu.
Kali ini pak Tono menatap wajah perempuan itu dan tersadar tampaknya perempuan itu baru berumur belasan tahun dan mungkin baru menginjak bangku SMP. Hanya saja tinggi badannya sempat mengelabui Pak Tono. Penjual bunga itu lantas balik bertanya kepada anak itu.
“Untuk siapa bunganya de? Bunganya boleh diambil dengan tiga puluh ribu saja” jawabnya sambil tersenyum. “Terima kasih pak, untuk Ibu saya”.
“Ade ke sini jalan kaki? Pulangnya kemana?”
“Ke arah Sukamulya pak,” Jawab gadis itu.
“Saya juga kebetulan menuju ke arah sana, kalau mau sekalian bapak antar saja” Awalnya, perempuan itu tampak ragu, namun akhirnya menerima tawaran Pak Tono.
Pak Tono lantas berangkat bersama dengan perempuan muda yang membeli satu karangan bunga tersebut.
“Ade nanti bilang aja berhentinya di mana ya”
“Iya pak, sebentar lagi juga sampai”
Tak lama, dari kejauhan Pak Tono melihat kerumunan di dekat gapura pemakaman umum.
“Sepertinya ada yang sedang dimakamkan de” ucap Pak Tono sambil memelankan laju kendaraannya.
Perempuan itu tidak menggubrisnya dan malah meminta pak Tono untuk menghentikan mobilnya.
“Saya turun di depan pak”. Pak Tono kemudian menepikan mobilnya tepat di depan gapura pemakaman umum yang telah ia lihat dari kejauhan. Perempuan itu lalu turun dan mengucapkan terima kasih kepada pak Tono dengan senyum yang menutupi air matanya. Pak Tono terdiam sejenak sambil melihat perempuan itu memasuki gerbang pemakaman.
Ia lantas memutarbalikkan mobilnya dan menancap gas sekencang-kencangnya. Ia sudah tidak mempedulikan pesanan bunga yang harus diantarkannya. Pikirannya hanya tertuju pada rumah orangtuanya yang berjarak cukup jauh dari kota itu.
Sudah dua tahun lebih Pak Tono belum sempat pulang untuk menjenguk ibunya. Melihat peristiwa tadi, ia sadar betapa beruntungnya bahwa ibunya masih diberi kesehatan sehingga masih mampu menginjakan kakinya di dunia ini. Padahal, perempuan tadi tampak masih sangat muda dan kemungkinan besar ibunya pun meninggal di usia yang jauh lebih belia dibandingkan dengan orangtua Pak Tono. Terkadang apa yang kita miliki baru terasa ketika cerminan pahitnya berdiri di depan kita.
soal:
1. tentukanlah amanat/pesan cerita itu
2. carilah hal yang menarik dari kisah itu
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. kita harus bersyukur karena orantua kita masih bisa menginjak dunia ini
2. perempuan itu membeli bunga karena dia sayang pada orantuanya
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kang63ujang dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 14 May 23