Cerita Pendek: Ramadan yang Penuh Makna

Hari pertama Ramadan tiba di desa kecil yang tenang. Meli, Rara, Janah, dan April adalah empat sahabat yang sangat bahagia menyambut bulan suci ini. Mereka telah bersiap dengan penuh semangat untuk menjalankan ibadah dan mengejar berkah di bulan yang penuh berkah ini.

Setiap hari, mereka pergi bersama ke masjid untuk menunaikan salat tarawih. Mereka duduk bersama di saf paling depan, penuh khusyuk mendengarkan imam membacakan Al-Quran. Setiap sujud dan ruku', mereka merasakan kedamaian yang hanya bisa ditemukan di dalam hati yang bersih.

Pada hari-hari berikutnya, Meli, Rara, Janah, dan April menyempatkan diri untuk berbagi makanan berbuka dengan tetangga dan kaum dhuafa di sekitar mereka. Mereka membuat hidangan lezat, seperti kolak, ketupat, dan kurma, yang dihiasi dengan senyum tulus mereka.

Suatu malam, mereka berjalan-jalan di bawah langit yang penuh bintang. Meli menarik tangan Rara dan mengatakan, "Mari kita ke ladang bunga di perbukitan!" Mereka berlari ke ladang bunga yang indah, menikmati keindahan alam yang mencerminkan kebesaran Allah.

Di tengah ladang bunga, mereka duduk bersama dan bercerita tentang arti Ramadan bagi mereka. Rara berkata, "Ramadan membuatku merasa lebih dekat dengan keluarga dan teman-teman. Kita semua bersama-sama menjalankan ibadah dan berbagi kebahagiaan." Setujuan pun disepakati.

Janah menambahkan, "Bagi saya, Ramadan adalah waktu untuk introspeksi diri. Saya berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama."

April tersenyum, "Ramadan memberi saya kesempatan untuk menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu. Saya merasa lebih kuat dan disiplin dalam menjalankan ibadah dan menjauhi hal-hal yang tidak baik."

Meli dengan penuh semangat berkata, "Ramadan adalah waktu untuk mencurahkan kasih sayang kepada orang-orang di sekitar kita. Mari kita terus berbuat baik dan saling mendukung dalam perjalanan kita menuju kebaikan."

Malam itu, mereka pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan dan harap. Mereka menyadari bahwa Ramadan bukan hanya tentang menahan makan dan minum, tetapi juga tentang memperkuat ikatan dengan Allah dan sesama. Bulan penuh berkah ini telah membawa mereka lebih dekat satu sama lain dan menginspirasi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.