Jawaban:

Melon Emas

Di sebuah desa, terdapat petani melon. Pada awalnya ia hidup dengan damai. Namun, Pada saat itu terjadi musim hujan yang dimana sering terjadi hujan yg sangat deras dan berlangsung lama. Tentu saja hal itu membuat petani itu cemas.

Suatu malam, petani melon itu -sebut saja namanya Alfi- melihat pemandangan kebun melonnya yang sedang tertimpa hujan badai. Ia hanya memandangnya dengan wajah lesu. Ia sangat memgkhawatirkan terhadap melon-melonnya. Ia berkata dalam hatinya "Duh, bagaimana ini? Kalau begini terus, panenku musim ini akan gagal dong.". Ia tidak tahu harus berbuat apa karena memang tak ada yang bisa ia perbuat untuk menghentikan hujan badai tersebut. Ia pun memilih untuk pergi tidur.

Keesokan harinya, Ia terbangun dari tidurnya. Ia mulai bersiap-siap untuk pergi ke kebun melonnya. Setelah selesai bersiap-siap, ia membuka pintu dan pergi keluar menuju kebun melonnya. Sesampainya disana, ternyata dugaannya benar, banyak melon yang membusuk disana. Hanya tersisa sedikit melon yang masih bagus dan matang. Ia pun mulai memanennya dengan hati yang kecewa.

Namun, ia melihat sesuatu yang mengalihkan pandangannya. Ada benda berbentuk seperti melon berwarna keemasan. Ia pun mengambil benda tersebut. "benda apa ini? kayak emas. Waahh... ternyata berat juga benda ini!.". Karena penasaran, Ia phn membawanya masuk kedalam rumah untuk dibelah. Ia masuk kedalam dapur dan mengambil pisau. Ia pun mulai membelahnya namun tidak bisa karena benda itu sangat keras. Ia pun memikirkan sebuah ide. Ia akan membawanya ke kota dan membawanya ke toko emas. karena, benda tersebut akan ia jual jika benda itu memang sebuah emas.

Alfi pun pergi ke kota dan segera menemui pemilik toko emas di kota itu. "Pak, saya mau mengecek benda ini apakah emas beneran? boleh, pak? Tanya Alfi kepada pemilik toko emas tersebut. " Boleh, mas. Tunggu sebentar ya!. Jawab pemilik toko itu dengan ramah. Setelah menunggu agak lama, pemilik toko emas itu kembali dan berkata "Ini emas Murni, mas! Apa mau dijual sekalian? Tanya pemilik toko emas itu. Seketika Alfi menjawab dengan sumringah "Iya, pak. dijual saja". Lalu, Pemilik toko emas tersebut memberinya sekantong besar penuh dengan kepingan koin. Alfi pun mengucap terima kasih dan pulang kerumahnya.

Sesampainya dirumah, Alfi terkejut saat melihat dapurnya yang terdapat 3 buah melon emas seperti yang ia temukan semula. Tentu saja hal itu menggemparkan seluruh warga yang ada didesa tersebut. Warga pun berbondong-bondong datang kerumahnya Alfi untuk melihat melon emas yang ada dirumahnya Alfi. Tetangga Alfi pun datang kerumah Alfi untuk melihat melon emas tersebut dan terkagum-kagum melihatnya

Tak diduga, Tetangga Alfi -anggap saja Ibra- mempunyai niat jahat untuk mencuri melon tersebut. ia pun mengajak dua rekannya yang bernama Rafi dan Arkan untuk membantunya untuk mencuri melon emas tersebut dan merancang rencana untuk mencuri melon tersebut.

Pada saat malam, disaat Alfi sedang tertidur. Ibra dan rekan-rekannya mulai beraksi. Mereka masuk secara diam-diam dan menyelinap ke dapur. Mereka mengambil semua melon emas itu dan berhasil kabur.

Di tengah perjalanan kabur, Rafi melihat kantong yang berisi melon curian mereka yang mulai membesar. "Ehh, kok melonnya tambah besar?". Mereka yang heran mendengar perkataan Rafi langsung berhenti dan mengecek melon emas itu. Ternyata, melon emas itu tidak lagi berwarna emas, melainkan menjadi hitam dan semakin membesar. Tiba-Tiba, semua melon itu meledak dan mengenai 3 pencuri itu. ledakan itu sangat kencang hingga mereka hancur hingga tak berbekas. Ledakan itu sempat mengagetkan warga dan membuat Alfi terbangun. Namun, ia tak menghiraukannya dan melanjutkan tidurnya dengan nyenyak.

-TAMAT -

Penjelasan:

Good ending kan? :)

Maaf kalau ada yang salah terutama penulisannya

Terima kasih