32. Cermati kutipan novel sejarah berikut! la ingat kepada pesan gurunya (ayahnya), "Pencak itu bukan untuk gagah-gagahan dan menindas kepada orang yang lebih lemah dari kita. Tetapi untuk membela diri kalau kita benar-benar terdesak dan terpaksa. Selama masih dapat menyelamatkan diri dengan jalan lain, jalan itulah yang kita pakal. Kalau sudah kehabisan akal dan putus langkah, nah, di situ barulah seada-ada yang kita dapat, dipergunakan." Dikutip dari: M.A. Salmun, Masa Bergolak, Jakarta, Balai Pustaka Ringkasan isi kutipan novel sejarah di atas adalah.... A. Ia mengingat pesan dari ayah tentang pencak yang bukan untuk gagah-gagahan dan menim orang lain. Menurut ayah sebaiknya kalau ada jalau lain yang bisa dipakai, maka jalan itu yang diambil. B. Pesan ayahnya agar tidak menggunakan pencak untuk gagah-gagahan dan menindas oram lain. Jika kehabisan akal atau putus asa dan terdesak, barulah kita dapat menggunakanny C. Pencak bukan untuk gagah-gagahan dan menindas orang lain, tetapi untuk membela diri kita benar-benar terdesak dan terpaksa. Selama masih dapat menyelamatkan diri dengan lain, maka jalan itulah yang kita pakai. D. Ia selalu mngingat pesan ayah, pencak janganlah digunakan untuk gagah-gagahan dan mem orang lain. Jika kita sudah terdesak dan terpaksa melawan, maka jalan itulah yang dipaka E. Pencak bukan asal untuk gagah-gagahan dan menindas orang lain, tetapi untuk orang la yang membutuhkan bantuan kita. Selama masih dapat menyelamatkan diri dengan jala maka lakukanlah.​