Dalam resensi thriller, terdapat beberapa konjungsi yang umum digunakan untuk menghubungkan kalimat atau frasa yang menggambarkan cerita atau elemen-elemen dalam thriller tersebut. Berikut adalah beberapa contoh konjungsi yang sering digunakan dalam resensi thriller:

Dan: Konjungsi ini digunakan untuk menggabungkan dua hal atau peristiwa yang terjadi secara berurutan atau sejalan dalam cerita thriller. Contoh: "Tokoh utama menemukan petunjuk baru dan melacak jejak pembunuh yang kejam."

Tetapi: Konjungsi ini digunakan untuk menggabungkan dua pernyataan yang bertentangan atau saling bertentangan dalam cerita thriller. Contoh: "Tokoh utama cerdas dan berani, tetapi dia juga memiliki masa lalu yang kelam."

Atau: Konjungsi ini digunakan untuk memberikan pilihan atau alternatif dalam cerita thriller. Contoh: "Tokoh utama harus memilih: melarikan diri atau menghadapi musuhnya yang kuat."

Sementara: Konjungsi ini digunakan untuk menggabungkan dua peristiwa atau tindakan yang terjadi pada saat yang sama dalam cerita thriller. Contoh: "Sementara polisi menyelidiki kejahatan tersebut, tokoh utama mencoba mencari tahu siapa dalang di balik semua ini."

Namun: Konjungsi ini digunakan untuk menggabungkan dua pernyataan yang bertentangan atau bertentangan dalam cerita thriller. Contoh: "Tokoh utama terperangkap dalam keadaan yang sulit, namun dia tidak menyerah dan mencari jalan keluar."

Karena: Konjungsi ini digunakan untuk memberikan alasan atau penjelasan mengapa sesuatu terjadi dalam cerita thriller. Contoh: "Tokoh utama berada dalam bahaya besar karena dia mengetahui rahasia yang bisa menghancurkan banyak nyawa."

Konjungsi-konjungsi ini membantu menyusun resensi thriller dengan menghubungkan elemen-elemen cerita secara koheren dan menjelaskan hubungan antara peristiwa, karakter, dan alur cerita.