Novel "Sahabat Tanpa Cinta" karya Esti Kinasih mengisahkan tentang persahabatan antara dua orang, yakni Alya dan Kirana. Alya adalah seorang gadis yang dikenal sebagai orang yang perfeksionis dan selalu ingin segala hal berjalan sesuai dengan rencananya. Sementara Kirana adalah seorang gadis yang ceria, polos, dan santai.

Kedua sahabat ini menjalani kehidupan mereka dengan ceria dan penuh kebahagiaan hingga suatu hari Kirana mulai merasakan perasaan lebih pada Alya, namun Alya tidak merespon perasaan Kirana tersebut.

Ketika Alya mulai menjalin hubungan dengan seorang pria, Kirana merasa cemburu dan mulai menjauh dari Alya. Namun, Alya tetap mencoba mempertahankan persahabatan mereka, meskipun dia tidak menyadari perasaan Kirana.

Novel ini menggambarkan tentang kompleksitas persahabatan antara dua orang, di mana terkadang salah satu dari mereka bisa mengalami perasaan yang lebih, namun hal tersebut tidak selalu berakhir dengan hubungan cinta. Selain itu, novel ini juga mengajarkan tentang arti kesetiaan dan bagaimana menghargai persahabatan yang telah terjalin.

Inti sari atau tema sebuah novel adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita yang diangkat. Tema dapat berupa masalah sosial, kemanusiaan, persahabatan, cinta, kekuasaan, atau apapun yang ingin disampaikan oleh penulis.

Tema dapat ditemukan melalui beberapa hal dalam novel, seperti plot cerita, karakter, bahasa, simbol, dan sebagainya. Beberapa cara untuk mengidentifikasi tema dalam sebuah novel adalah dengan:

1. Menganalisis plot cerita: perhatikan konflik utama dalam cerita, bagaimana konflik itu dipecahkan, dan apa yang bisa dipelajari dari cerita tersebut.

2. Menganalisis karakter: perhatikan karakter utama dalam cerita, bagaimana karakter tersebut berkembang, dan apa yang bisa dipelajari dari karakter tersebut.

3. Menganalisis bahasa dan simbol: perhatikan penggunaan bahasa dan simbol dalam cerita, apa yang diungkapkan melalui bahasa dan simbol tersebut.

Sebagai contoh, inti sari dari novel "To Kill a Mockingbird" karya Harper Lee adalah tentang rasisme dan prasangka. Melalui karakter-karakter dalam cerita, penulis menunjukkan bagaimana rasisme dan prasangka mempengaruhi perilaku manusia dan bagaimana mereka bisa diatasi. Inti sari dari novel ini mengajak pembaca untuk mempertanyakan nilai-nilai kemanusiaan dan berempati terhadap orang lain tanpa melihat latar belakang atau warna kulit mereka.