Pantun ini terdiri dari dua bait, di mana setiap bait terdiri dari dua baris dengan pola a-b-a-b. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bait:

Bait 1: "Apalah tanda kerang berisi, bila direbus kulitnya merekah"

Makna dari bait ini adalah bahwa ketika kerang yang sudah berisi direbus, kulit kerangnya akan merekah dan mengeluarkan isinya. Oleh karena itu, bait ini mengandung makna bahwa ketika seseorang memiliki kelebihan atau keistimewaan, maka ia harus berhati-hati agar tidak menunjukkan kelebihannya dengan sombong atau arogan, karena hal tersebut dapat merusak hubungan dengan orang lain.

Bait 2: "Apalah tanda orang berbudi, bila bergaul suka merendah"

Makna dari bait ini adalah bahwa tanda seseorang memiliki budi pekerti yang baik adalah ketika ia bersikap rendah hati saat bergaul dengan orang lain. Seorang yang berbudi pekerti akan memperlakukan semua orang dengan hormat dan tidak merendahkan orang lain dengan sombong atau arogan.

Secara keseluruhan, pantun ini mengandung makna bahwa seseorang seharusnya tidak sombong dan arogan meskipun memiliki kelebihan atau keistimewaan, dan sebaliknya, ia harus bersikap rendah hati dan memperlakukan semua orang dengan hormat agar dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain.