Jawaban:

1. Puisi ini terdiri dari tiga stanza atau bait. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Puisi ini tidak memiliki pola metrik atau pengukuran jumlah suku kata dalam setiap barisnya. Oleh karena itu, puisi ini tergolong sebagai puisi bebas atau free verse.
3. Puisi ini tidak memiliki pola rima yang tetap. Namun, terdapat pengulangan kata pada baris 2, 4, dan 8, yaitu kata "senja" dan "keindahan".
4. Puisi ini menggunakan banyak gambaran atau imajinatif seperti "keemasan cahaya di cakrawala", "menjemput mesra ketenangan malam", "lembayung indah tampak kekuningan", "gradasi warna bagaikan lukisan", dan "sudut langit yang tipis berawan".
5. Puisi ini berakhir dengan sebuah baris tunggal, yang memuat sebuah gambaran tentang bulan yang "mengusap lukaku".

Berikut ini adalah struktur fisik lengkap dari puisi "Senja yang Indah":

Keemasan cahaya di cakrawala -> bait 1, baris 1

Di ufuk barat saat hari mulai senja -> bait 1, baris 2

Terbelalak mata saat memandangnya -> bait 1, baris 3

Keindahan dari sang maha pencipta -> bait 1, baris 4

Sang surya bersiap untuk tenggelam -> bait 2, baris 1

Menjemput mesra ketenangan malam -> bait 2, baris 2

Meneguk cahaya dalam-dalam -> bait 2, baris 3

Menyempurnakan keindahan malam -> bait 2, baris 4

Lembayung indah tampak kekuningan -> bait 3, baris 1

Gradasi warna bagaikan lukisan -> bait 3, baris 2

Di sudut langit yang tipis berawan -> bait 3, baris 3

Hiasan terbesar sepanjang zaman -> bait 3, baris 4

Sang Bulan Mengusap Lukaku -> baris 13