Berhaji secara Benar dan Mabrur Tidak ada muslim yang tidak

Berikut ini adalah pertanyaan dari tamaraalisya5 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Berhaji secara Benar dan MabrurTidak ada muslim yang tidak berhasrat berhaji Jika mampu, setelah menjalankan syahadat, shalat, zakat, dan puasa, tentu saja berhaji menjadi tindakan mulia yang paling diinginkan dalam beribadah. Akan tetapi sekali waktu agaknya perlu mempertimbangkan ulang niat ber- haji kita Akan sia-sia tindakan apa pun yang telah dilakukan, jika ternya ta kita berhaji untuk tujuan-tujuan yang keliru.

Mengapa harus mempertimbangkan ulang niat berhaji? Sebab paling tidak menurut pendapat cendikiawan asal Iran, Ali Syariati, bisa saja niat berhaji kita salah Bisa saja ternyata kita hanya ingin disan jung Kita hanya gila terhadap gelar dan status yang disandang Kita hanya ingin menyatakan kepada khalayak betapa kita kaya dan sama sekali tidak ingin tersungkur di hadapan Allah

berhaji bukanlah ibadah biasa. Berhaji harus dimulai dari mencintai tindakan apa pun lebih mendasar Karena itulah, Syariati tidak keliru ketika meminta kita bertanya, halalkah uang yang digunakan untuk membiayai keberangkatan kita? Jiwa mana yang kita bawa? Jiwa yang hendak mengakui kehinaan di hadapan Tuhan? Atau jangan-jangan jiwa yang suka pamer?

Kita juga perlu bertanya: apakah berhaji kita bakal mabrur? Perta nyaan ini lebih penting dari pemba hasan soal tawaf, sai, atau lempar jumrah Kemabruran berhaji menjadi "penting, menurut KH Ahmad Mustofa Bisri, karena berkait dengan ke pentingan orang banyak. Haji seseo rang bisa mabrur jika pada saat ber ibadah di Tanah Suci, antara lain, la mampu memberi makan dan menolong orang lain.

Mengapa kemabruran menjadi tingkat paling penting dalam berhaji? Sebab, ketika ditanya sepuluh tang amalan apakah yang paling utama, Nabi Muhammad meny atakan tiga hal: iman kepada Allah, berjuang di jalan Allah, dan, haji mabrur Malah Rasulullah berdoa, "Barangsiapa beribadah haji dan dia tidak keji dan dosa, maka dia kem bali seperti dilahirkan kembali oleh ibunya".

Jadi, tak ada alasan lagi setiap berhaji, seseorang harus benar-benar berniat dan berhati ikhlas, serta menjalankan semua proses ibadah se sual dengan perbuatan yang dicon tohkan oleh Rasulullah, Rasulullah, untuk membiayai keberang-kita tahu, berhaji bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain. Berhaji tak jumpa ha nya sebagai pertemuan intim dengan Allah tetapi juga perjumpaan ke baikan antarmanusia.


carilah!
1. kalimat fakta!
2. kalimat retoris!
3. kalimat popular!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Kalimat fakta

Tidak ada muslim yang tidak berhasrat berhaji Jika mampu, setelah menjalankan syahadat, shalat, zakat, dan puasa, tentu saja berhaji menjadi tindakan mulia yang paling diinginkan dalam beribadah.

2. Kalimat retoris

apakah berhaji kita bakal mabrur?

3. Kalimat popular

Jadi, tak ada alasan lagi setiap berhaji, seseorang harus benar-benar berniat dan berhati ikhlas.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh HuSongshanImam dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 30 Jan 23