Analisislah makna puisi berikut ini!Yang Selalu Dicari Usia kian bertambah,
Zaman kian tua,
Para manusia tak henti-hentinya,
Mencari dan terus mencari,
Hingga ke ujung bumi.

Wahai jati diri,
Dimanakah kau berada,
Adakah kau tahu letihnya kami,
Dalam menemukan kau di setiap masa,
Hingga ajal pun hampir tiba.

Hingga kini,
Masih banyak yang sempat,
Untuk bersua langsung denganmu,
Mereka masih tuli dan buta,
Tentang ekspektasi dan realita,
Tentang mimpi dan sekeping asa.​

Puisi ini mengandung makna yang melambangkan perjalanan hidup dan pencarian makna dalam kehidupan. Puisi ini menyoroti perjalanan manusia seiring bertambahnya usia dan waktu yang berlalu. Manusia terus-menerus mencari sesuatu yang diharapkan dapat memberikan makna dan kepuasan dalam hidupnya.

Dalam puisi ini, terdapat penekanan pada "jati diri" yang menjadi objek yang dicari. Jati diri di sini dapat diartikan sebagai pemahaman tentang diri sejati, tujuan hidup, atau makna yang mendalam. Pencarian akan jati diri ini menjadi perjuangan yang melelahkan dan terus berlanjut sepanjang hidup. Penyair menyampaikan rasa lelah dan keinginan untuk menemukan jati diri sebelum ajal menjemput.

Puisi ini juga menggambarkan bahwa meskipun banyak orang masih memiliki kesempatan untuk menjalani hidup dan berinteraksi dengan jati diri mereka, masih ada kebutaan dan ketulian dalam memahami ekspektasi dan realitas, serta impian dan harapan yang hanya sebatas asa. Hal ini menggambarkan bahwa meskipun ada kesempatan untuk menemukan makna dan jati diri, masih banyak orang yang tidak sepenuhnya menyadari atau memahami apa yang mereka cari.

Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan perjalanan manusia dalam mencari makna dan jati diri dalam kehidupan. Pencarian ini dihadapkan dengan kelelahan, ketidakpahaman, dan harapan yang terkadang tidak sesuai dengan realitas. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup dan pentingnya menjalani pencarian yang bermakna dalam menjalani perjalanan hidup.