Sikap bernyanyi adalah

Berdiri tegak dan rileks, bertumpu pada kedua kaki.

Bahu santai tidak tegang.

Bagian dada sedikit terangkat hingga perut rata.

Lihat lurus didepan dada antara dagu dan eher membentuk sudut 90%.

Cara mengolah napas pada saat bernyanyi adalah Sama seperti solo 1 namun perbedaannya solo 2 harus memiliki ekspresi yang lebih menjiwai setiap lagu yang dinyanyikannya terutama memiliki suara yang tinggi.

Berdirilah tegak sambil memegang sisi luar pinggang atau antara tulang pinggul dan rusuk paling bawah. Lalu tarik napas dalam-dalam sampai jari tangan saling menjauh.

Gerak mulut pada saat menyanyi adalah buka mulut selebar 3 jari agar suara yang keluar lembut dan tidak bulat.

Pengkalimatan dalam penempatan napas pada saat bernyanyi adalah pada saat mengambil nafas seseorang tersebut harus mengambil udara sebanyak-banyaknya. Dan pada saat mengambil nafas yang dikeluarkan sebenarnya adalah suara bukan kalimat hingga penguasaan nafas merupakan suatu yang mutlak bagi setiap penyanyi.

Cara pengucapan per kata adalah salah satu cara mengucapkan kata-kata saat bernyanyi agar suara atau kata-kata yang keuar senada dan dapat dimengerti. Dengan demikian, agar dapat menguasai artikulasi tersebut perhatikan faktor-faktor berikut:

Sikap badan dan kepala harus tegak. Lalu pandangan kedepan tulang punggung lurus dan dada sedikit membusung.

Posisi mulut sesuai dengan nada atau kata/kata yang akan dinyanyikan.

Mimik ajah saat bernyanyi adalah harus menjiwai dan menghayati setiap bait dan lagu tersebut. Contohnya lagu yang sedih maka mimi wajah yang di ekspresikan juga sedih.

Gerakan tubuh pada saat bernyanyi adalah berdiri tegak, tidak kaku atau bersikap wajar, kepala menghadap kemuka atau depan, posisi kaki sedikit renggang dan tangan jangan dibiarkan tergantung.

Kostum dan penampilan adalah harus sopan dan menarik agar yang melihatnya terkesan.

Tangga nada merupakan salah satu susunan yang berjenjang dan berasal dari nada-nada pokok dari sebuah sistem nada. Dengan dimulai dari nada dasar sampai dengan nada ktaf yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do. Dengan demikian, ada pula yang menyebut bahwa tangga nada adalah susunan dari sebuah nada yang dirangkai dengan menggunakan rumus interval dan nada tertentu. Interval nada merupakan salah satu jarak antara nada yang satu dengan nada yang lain. Dengan jarak yang beragam, ada yang memiliki jarak 1/2, ada yang hanya 1, bahkan ada yang 2. Dengan demikian, dari jarak tersebut nantinya akan menentukan sebuah variasi nada dan juga jenis tangga nada yang dihasilkan.

Ada beberapa jenis - jenis tangga nada adalah:

Jenis tangga nada diatonis, yang merupakan tangga nada yang memiliki tujuh nada yang berbeda di dalam satu oktaf. Dengan demikian, tujuh nada tersebut yang akan diakhiri dengan satu nada yang berulang.

Tangga nada pentatonis, yang merupakan salah satu jenis tangga nada yang paing umum digunakan pada sebuah musik. Dan dikutip dari Encyclpedia Britannica yang mengungkapkan bahwa tangga nada jenis ini memiliki lima nada yang berbeda-beda sehingga nada ini memiliki lima nada dalam satu oktaf.

Tangga nada kromatis, tangga nada ini terdapat 12 nada yang tersusun dengan interva setengah nada di setiap notnya. Dengan demikian, tangga nada ini merupakan turunan dari diatonik mayor yang bagian nada yang lain pada nada diatonik mayor dan kemudian dipecah menjadi 1/2 dan 1/2 ditangga nada kromatis.