Elisa dan Tiga Butir Jagung EmasDi sebuah gubuk tua, tinggallah seorang gadis bernama Elisa bersama ibu dan adiknya. Ayahnya telah meninggal sehingga ibunya harus menjadi tulang punggung keluarga. Elisa harus putus sekolah karena ibunya tidak sanggup membiayai sekolah Elisa. Untuk membantu ibunya, Elisa bekerja pada tetangganya yang memiliki rumah besar di dekat tempat tinggalnya.

Pada suatu pagi ketika hendak bekerja Elisa melihat seorang kakek tua. Kakek tua itu tampaknya kelelahan hingga jatuh tersungkur di jalan. Kakek itu kemudian meminta tolong kepada Elisa untuk membantunya berdiri. "Kakek tidak apa-apa? Lihat tangan kakek terluka. Aku akan mengobati luka di tangan Kakek," ujar Elisa dan dengan segera membantu kakek tersebut.

Elisa kemudian mengobati luka kakek tua tersebut sembari berbincang-bincang dengannya. Kakek menanyakan tentang hidup Elisa dan Elisa menceritakan semua kisahnya. "Kau tinggal di mana Nak? Hendak pergi ke mana kamu di pagi buta begini?" tanya sang kakek. "Aku hendak pergi bekerja, Kek," jawab Elisa dengan jujur. "Bekerja? Di usiamu sekarang tidakkah seharusnya kau belajar dan pergi ke sekolah?" tanya kakek tua itu keheranan. Elisa tersenyum sembari berkata "Aku harus membantu Ibu, Kek. Tidak mungkin aku membiarkan Ibu bekerja keras sendirian memenuhi kebutuhan hidup kami." "Oh begitu rupanya, kau memang gadis kecil yang baik hati." Setelah kakek tua merasa cukup beristirahat, Elisa menawarkan untuk mengantar kakek itu, akan tetapi ia menolak dan memberi Elisa sepotong kain.

Di dalam sepotong kain yang diberikan kakek tua, terdapat tiga butir jagung berwarna emas. Saat memberikannya kepada Elisa, kakek tua berpesan bahwa jagung ini adalah jagung ajaib. la juga berpesan jika ditanam dengan ikhlas dan sabar maka akan membuahkan hasil yang memuaskan. Elisa berterima kasih dan melanjutkan perjalanannya ke tempat kerja.

Sepulang dari bekerja, Elisa menceritakan jagung emas dan kejadian yang dialaminya kepada sang ibu. Sang ibu kemudian meminta Elisa menanam jagung tersebut di belakang rumah mereka. Setiap pagi Elisa menyiram tanaman jagung itu dan pada waktu siang ibunya membantu merawat jagung-jagung tersebut. Setelah jagung tersebut tumbuh dan berbuah, betapa terkejutnya Elisa ketika menemukan jagung yang hendak dimasaknya berbiji emas. Elisa kemudian menceritakan itu kepada sang ibu. Elisa dan ibunya berencana menjual jagung emas itu dan menggunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Jagung emas tersebut berbuah satu buah dalam seminggu sehingga keluarga Elisa kini dapat hidup sejahtera. Setelah merasa cukup, hasil panen jagung dengan biji emas lainnya ia bagikan kepada tetangga dan orang miskin agar bisa menikmati hasil jagung tersebut. Meski sudah merasa cukup, namun Elisa selalu berbaik hati dan senang membantu sesama.



1. Analisislah unsur-unsur yang membangun cerita fantasi tersebut!
tolong bantu kerjakan dengan cepat​