Jawaban:

Aku bernama Eka, aku seorang gadis biasa yang tinggal di sebuah desa kecil di Jawa Barat. Aku memiliki kepribadian yang ceria dan mudah bersosialisasi. Aku memiliki seorang sahabat bernama Rizal, ia adalah seorang laki-laki yang suka bercanda dan berbicara banyak.

Kami selalu bersama-sama dan kami berdua seperti saudara. Hari-hari kami berlalu dengan mudah, kami bermain bersama, berbagi cerita, dan menikmati keindahan alam di sekitar kami.

Ketika aku berusia 13 tahun, aku mulai menyadari bahwa aku menyukai Rizal. Aku merasa grogi ketika aku berada di dekatnya, dan aku merasa bahwa aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku padanya. Karena itu, aku memutuskan untuk menjauh darinya agar aku tidak melukai perasaannya. Tidak lama setelah itu, Rizal pergi ke kota besar untuk mencari pekerjaan.

Aku sangat merindukannya, tetapi aku tidak pernah mengungkapkan perasaanku. Aku mencoba untuk melanjutkan hidupku tanpa Rizal, tapi perasaanku terus berputar di kepalaku. Aku hanya bisa menunggu dan berharap bahwa Rizal akan kembali dan mengerti perasaanku.

Setelah 5 tahun berlalu, Rizal akhirnya kembali ke desa kami. Aku tahu bahwa ini adalah kesempatan terakhirku untuk mengungkapkan perasaanku. Aku mengambil nafas dalam-dalam dan akhirnya aku berhasil mengatakan apa yang aku rasakan.

Rizal terkejut dengan apa yang aku katakan, tapi dia tidak berkata apa-apa. Sebelum aku bisa berkata apa pun, aku melihat sebuah senyuman di wajahnya. Dia mengangguk dan mengatakan bahwa dia juga menyukai aku. Aku tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Aku bisa merasakan cinta yang kuat di antara kami.

Kami pun mulai menjalin hubungan yang kuat dan bersatu sebagai sepasang kekasih. Kami selalu bersama dan menikmati setiap momen bersama. Aku sangat bersyukur karena akhirnya aku bisa mengekspresikan perasaanku tanpa rasa takut. Aku bersyukur karena cinta kami dapat bertahan selama bertahun-tahun.