Teks 1:Di sela-sela waktu istirahatnya, dokter Wahyu duduk di ruang

Berikut ini adalah pertanyaan dari Blackrodie pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Teks 1:Di sela-sela waktu istirahatnya, dokter Wahyu duduk di ruang istirahat dokter sambil meminum jus buah dingin kesukaannya. Di hadapannya, terpampang televisi yang sedang menyiarkan debat seorang wakil rakyat dengan pengamat kesehatan tentang pandemi yang sedang melanda negeri.

"Wah, bagus juga kata itu wakil rakyat. Memang seharusnya pelayan medis tidak memberikan perlakuan khusus bagi siapa pun. Terutama wakil rakyat," ujar perawat Tono di sebelahnya dengan semangat.

"Teorinya, sih, begitu, Ton. Tapi pada kenyataannya, banyak pelayan medis yang tidak bisa menolak memberikan perlakuan khusus tersebut. Bahkan ada yang sampai mengancam dan mengambil hak ruang inap seorang pasien yang cukup kritis," sanggah dokter Wahyu.
"Ah, yang bener, Dok?" tanya Tono tidak percaya.

"Buktinya, pasien yang katanya wakil rakyat dalam kamar kelas 1 di ruang 305 di atas bisa langsung dirawat menggunakan koneksinya."
"Hah, siapa itu, Dok?"
"Itu, wakil rakyat yang kamu sanjung barusan...."


Teks 2:
Ular n'Daung
Dahulu kala, di kaki sebuah gunung di daerah Bengkulu, hiduplah seorang wanita tua dengan tiga orang anaknya. Mereka sangat miskin dan hidup hanya dari penjualan hasil kebunnya yang sangat sempit.

Pada suatu hari, perempuan tua itu sakit keras. Orang pintar di desanya itu meramalkan bahwa wanita itu akan tetap sakit apabila tidak diberikan obat khusus. Obatnya adalah daun-daunan hutan yang dimasak dengan bara gaib dari puncak gunung.

Alangkah sedihnya keluarga tersebut demi mengetahui kenyataan itu. Persoalannya adalah bara dari puncak gunung itu konon dijaga oleh seekor ular gaib. Menurut cerita penduduk desa itu, ular tersebut akan memangsa slapa saja yang mencoba mendekati puncak gunung itu.

Di antara ketiga anak perempuan ibu tua itu, hanya si bungsu yang menyanggupi persyaratan tersebut. Dengan perasaan takut ia mendaki gunung kediaman si Ular n'Daung. Benar seperti cerita orang, tempat kediaman ular ini sangatlah menyeramkan. Pohon-pohon sekitar gua itu besar dan berlumut. Daun-daunnya menutupi sinar matahari sehingga tempat tersebut menjadi temaram.

Belum habis rasa khawatir si Bungsu, tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dan raungan yang keras. Tanah bergetar. Inilah pertanda si Ular n'Daung mendekati gua kediamannya. Mata ular tersebut menyorot tajam dan lidahnya menjulur-julur. Dengan sangat ketakutan, si Bungsu mendekatinya dan berkata, "Ular yang keramat, berilah saya sebutir bara gaib guna memasak obat untuk ibuku yang sakit." Tanpa diduga, Ular itu menjawab dengan ramahnya, "Bara itu akan kuberikan kalau engkau bersedia menjadi istriku!" Si Bungsu menduga bahwa perkataan ular ini hanyalah untuk mengujinya. Maka ia pun menyanggupinya.

Keesokan harinya setelah ia membawa bara api pulang, ia pun menepati janjinya pada Ular n'Daung. la kembali ke gua puncak gunung untuk diperistri si Ular. Alangkah terkejutnya si Bungsu menyaksikan kejadian ajaib, yaitu pada malam harinya ternyata ular itu berubah menjadi seorang ksatria tampan bernama Pangeran Abdul Rahman Alamsyah. Pada pagi harinya ia akan kembali menjadi ular. Hal itu disebabkan oleh karena ia disihir oleh pamannya menjadi ular. Pamannya tersebut menghendaki kedudukannya sebagai calon raja.

Setelah kepergian si bungsu, ibunya menjadi sehat dan hidup dengan kedua kakaknya yang dengki. Mereka ingin mengetahui apa yang terjadi dengan si Bungsu. Maka mereka pun berangkat ke puncak gunung. Mereka tiba di sana di waktu malam hari. Alangkah kagetnya mereka ketika mereka mengintip bukan ular yang dilihatnya, tetapi lelaki tampan. Timbul perasaan iri dalam diri mereka. Mereka ingin memfitnah adiknya.

Mereka mengendap ke dalam gua dan mencuri kulit ular itu. Mereka membakar kulit ular tersebut. Mereka mengira dengan demikian ksatria itu akan marah dan mengusir adiknya itu. Tetapi yang terjadi justru kebalikannya. Dengan dibakarnya kulit ular tersebut, secara tidak sengaja mereka membebaskan pangeran itu dari kutukan.

Ketika menemukan kulit ular itu terbakar, pangeran menjadi sangat gembira. la berlari dan memeluk si Bungsu. Diceritakannya bahwa sihir pamannya itu akan sirna kalau ada orang yang secara sukarela membakar kulit ular itu.

Kemudian, si Ular n'Daung yang sudah selamanya menjadi Pangeran Alamsyah memboyong si Bungsu ke istananya. Pamannya yang jahat diusir dari istana.

Si Bungsu pun kemudian mengajak keluarganya tinggal di istana. Namun, dua kakaknya yang dengki menolak karena merasa malu akan perbuatannya.

B. Diskusikanlah pertanyaan berikut.
1. Berdasarkan diskusi, manakah diantara kedua teks diatas yang termasuk anekdot? Jelaskan.
Jawban:

2. Konflik apakah yang tersirat dalam teks 1 dan teks 2?
Jawaban:

3. Bagaimana reaksi/tindakan tokoh untuk menyelesaikan konflik tersebut dalam teks 1 dan teks 2?
Jawaban:

4. Jelaskan pesan-pesan yang tersirat dari kedua teks tersebut!
Jawaban:​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Teks 2 adalah anekdot karena merupakan cerita atau narasi singkat tentang anggota keluarga yang berinteraksi dalam suatu situasi tertentu, dengan alur naratif yang jelas, termasuk pengenalan tokoh, konflik, dan penyelesaiannya. Sementara itu, Teks 1 bukan anekdot karena lebih merupakan pernyataan umum yang menyampaikan pesan mengenai perlakuan khusus terhadap wakil rakyat dalam pelayanan medis, tanpa menghadirkan cerita atau narasi yang menggambarkan kejadian atau interaksi tokoh-tokoh dalam suatu situasi.

2. Untuk Teks 1, konflik yang tersirat adalah adanya perlakuan khusus terhadap wakil rakyat dalam pelayanan medis, yang dapat menimbulkan ketidakadilan dan diskriminasi dalam akses terhadap layanan kesehatan.

Sedangkan untuk Teks 2, konflik yang tersirat adalah iri dan dengki kakak-kakak terhadap keberuntungan adik mereka, yang dapat merusak hubungan keluarga dan menciptakan ketegangan antara anggota keluarga.

3. Teks 1:

Mengedepankan prinsip etika medis yang adil, objektif, dan tanpa diskriminasi dalam memberikan pelayanan medis kepada semua individu, termasuk wakil rakyat.

Mengedukasi dan meningkatkan kesadaran para tenaga medis tentang pentingnya mematuhi prinsip etika medis dan menghindari perlakuan istimewa terhadap individu tertentu, termasuk wakil rakyat.

Menghadirkan mekanisme pengawasan dan pengaduan yang independen untuk mengatasi praktik korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan dalam sistem pelayanan medis.

Teks 2:

Mendorong pemahaman tentang nilai-nilai positif seperti penghargaan, kerjasama, dan dukungan antara sesama anggota keluarga.

Meningkatkan kesadaran akan akibat negatif dari tindakan merugikan seperti mencuri atau mengambil keuntungan pribadi dengan merugikan orang lain.

Mendorong penggunaan kecerdasan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan dan menghadapi konflik dengan bijaksana.

Mengenalkan konsep pengampunan dan memaafkan dalam menghadapi konflik, serta mendorong rekonsiliasi dan pemahaman antara pihak yang terlibat untuk memulihkan hubungan yang rusak.

4. Teks 1: Pesan yang tersirat dalam teks ini adalah pentingnya pelayanan medis yang adil dan tanpa diskriminasi terhadap siapapun, termasuk individu dengan jabatan atau status sosial tinggi. Praktik korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan dalam sistem pelayanan medis juga diperlihatkan dalam teks ini, di mana wakil rakyat digambarkan memiliki akses khusus dan mengancam untuk mendapatkan perlakuan istimewa. Pesan yang tersirat adalah perlunya integritas dan transparansi dalam sistem pelayanan medis, serta pentingnya menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi dalam sektor kesehatan.

Teks 2: Pesan yang tersirat dalam teks ini adalah nilai-nilai seperti kesetiaan, pengabdian, dan pengorbanan. Si Bungsu dalam cerita tersebut rela menghadapi bahaya dan mengikuti permintaan Ular n'Daung untuk menyelamatkan ibunya yang sakit, meskipun harus menghadapi tantangan dan mengorbankan dirinya sendiri. Pesan yang tersirat dalam teks ini adalah tentang akibat dari iri dan dengki terhadap kesuksesan atau keberuntungan orang lain. Kakak-kakak si Bungsu yang iri cemburu terhadap nasib adiknya yang berubah menjadi ksatria tampan, dan mereka mengambil tindakan yang merugikan si Bungsu dengan mencuri kulit ular tersebut. Pesan yang tersirat adalah pentingnya menghindari iri dan dengki, serta menghargai kesuksesan atau keberuntungan orang lain tanpa merugikan mereka

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh MEGamerz dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 11 Jul 23