Berikut daftar penjualan mobil listrik di Indonesia per-November 2022 (wholesales):

Berikut ini adalah pertanyaan dari tabligherdiyawan pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Berikut daftar penjualan mobil listrik di Indonesia per-November 2022 (wholesales): 1. Wuling Air EV: 1.584 unit 2. Hyundai Ioniq 5: 316 unit 3. Lexus UX300e: 29 unit 4. Nissan Leaf: 20 unit 5. MINI Electric: 13 unit 6. DFSK Gelora: 3 unitAdapun penjualan mobil listrik di Indonesia Oktober 2022 (wholesales) ialah sebagai berikut: 1. Wuling Air EV: 1.629 unit 2. Hyundai Ioniq 5: 523 unit 3. Lexus UX300e: 5 unit 4. MINI Electric: 0 unit 5. Nissan Leaf: 0 unit 6. DFSK Gelora E: 0 unit

PERTANYAAN:
1. Potensi pasar Indonesia yang begitu besar saat ini dan dengan dukungan jumlah middle class yang semakin meningkat. Wuling dengan produk AIR EV memberanikan diri masuk pasar mobil listrik. Keberhasilan Wuling tidak terlepas dari penetapan strategi “Segmenting-Targeting-Positioning” untuk bisa memenangkan persaingan Jelaskan. (SKOR 35)
2. Jika ditinjau dari “SIKLUS HIDUP PRODUK”, pada fase dimana produk AIR EV dan jelaskan strategi pemasaran yang tepat pada fase yang dimaksud? (SKOR 30)
3. Jelaskan bagaimana AIR EV Wuling dapat membangun strategi Branding yang kuat (kaitkan dengan strategi STP). (SKOR 35)

Menanggapi animo masyarakat yang cukup tinggi terhadap produk ini serta pasar yang masih terbuka luas, Ibu Riana berencana untuk memperluas pasar. Guna mendukung rencana untuk memperluas pasar, Ibu Riana akan membuka dua outlet baru agar pelanggan dapat lebih mudah memperoleh cake talas. Untuk itu, Ibu Riana telah memilih-milih 3 lokasi untuk dapat dipilih 2 lokasi yang terbaik. Berdasarkan pengamatan dan survey yang telah dilakukan, Ibu Riana telah menemukan 3 alternatif lokasi yaitu di daerah A, B, dan C. Untuk menentukan dua lokasi outlet baru, Ibu Riana mempertimbangkan beberapa faktor yang akan digunakan sebagai dasar penilaian pemilihan lokasi secara kuantitatif. Setiap faktor akan dinilai dengan kriteria kurang, baik, dan sangat baik. Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah harga sewa, kestrategisan lokasi, transportasi, kemanan, dan pesaing. Untuk setiap alternatif lokasi, hasil penilaian faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

Daerah A Daerah B Daerah C
Harga sewa*) kurang baik baik
Kestrategisan lokasi sangat baik kurang kurang
Transportasi sangat baik baik baik
Kemanan baik kurang baik
Fasilitas baik kurang kurang
*)Harga sewa dengan nilai ”kurang” berarti semakin mahal

Selanjutnya pihak manajemen mengkuantitatifkan hasil penilaian tersebut yaitu sangat baik = 3, baik = 2, dan kurang = 1. Faktor-faktor tersebut juga diberi bobot mengingat setiap faktor mempunyai pengaruh yang tidak sama terhadap pemilihan lokasi. Faktor keamanan serta harga sewa merupakan faktor dengan bobot tertinggi yaitu 3, kestrategisan lokasi diberikan bobot 2, sedangkan faktor transportasi dan fasilitas diberikan bobot 1.




PERTANYAAN:

1. Tentukan 2 lokasi pembukaan outlet baru mana yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan faktor lokasi dan bobot kepentingan setiap faktor!
2. a). Tentukan berada pada tahap apa produk cake talas dalam daur hidup produknya? Jelaskan alasan Sudara!
b). Strategi pemasaran apa sajakah yang ditempuh oleh Ibu Riana untuk produk cake talas dalam daur hidup produknya tersebut? Jelaskan alasan Saudara memilih strategi-strategi tersebut!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Potensi pasar mobil listrik di Indonesia sangat besar dengan meningkatnya jumlah middle class. Wuling sebagai salah satu pemain di pasar mobil nasional berhasil memenangkan persaingan dengan mengadopsi strategi "Segmenting-Targeting-Positioning".

Strategi "Segmenting-Targeting-Positioning" adalah strategi yang digunakan untuk membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, kemudian memilih segmen yang paling menjanjikan dan menempatkan produk perusahaan dengan cara yang tepat dalam segmen tersebut. Wuling mengadopsi strategi ini dengan memfokuskan segmen pasar pada konsumen yang membutuhkan mobil listrik dengan harga terjangkau. Wuling kemudian menempatkan AIR EV sebagai produk yang cocok untuk segmen pasar tersebut dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan produk sejenis dari pesaing.

Selain itu, Wuling juga memfokuskan pada pengembangan infrastruktur dan layanan purna jual, yang penting untuk membangun loyalitas pelanggan. Wuling juga memperluas jangkauan produknya ke luar Jawa dan Bali, yang merupakan pasar potensial dengan jumlah penduduk yang besar.

Berdasarkan Siklus Hidup Produk, AIR EV Wuling saat ini berada pada tahap pertumbuhan, yang ditandai dengan peningkatan penjualan dan keuntungan. Pada fase ini, strategi pemasaran yang tepat adalah meningkatkan kesadaran konsumen dan membangun loyalitas pelanggan.

Wuling mengadopsi beberapa strategi pemasaran pada tahap pertumbuhan ini, seperti:

  • Meningkatkan promosi dan kesadaran merek. Wuling mengadakan acara peluncuran produk, menawarkan diskon, dan mengadakan kampanye pemasaran yang mempromosikan keunggulan produk dan merek.
  • Memperluas jangkauan produk ke pasar yang lebih luas, seperti luar Jawa dan Bali.
  • Meningkatkan kualitas produk dan layanan purna jual untuk membangun loyalitas pelanggan.

Untuk membangun strategi branding yang kuat, Wuling menggunakan pendekatan STP, yaitu Segmenting, Targeting, dan Positioning.

  • Segmenting: Wuling membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan memilih segmen yang paling menjanjikan, yaitu konsumen yang membutuhkan mobil listrik dengan harga terjangkau.
  • Targeting: Wuling menargetkan segmen pasar tersebut dengan produk AIR EV yang sesuai dengan kebutuhan dan harga yang terjangkau.
  • Positioning: Wuling menempatkan AIR EV sebagai merek yang dapat diandalkan, efisien, dan ramah lingkungan.

Untuk membangun strategi branding yang kuat, Wuling juga menggunakan beberapa strategi seperti:

  • Meningkatkan promosi merek, melalui kampanye iklan dan promosi penjualan.
  • Mengembangkan hubungan pelanggan melalui layanan purna jual yang berkualitas.
  • Menjaga kualitas produk, dengan melakukan inovasi dan peningkatan kualitas secara terus-menerus.

Pembahasan:

Segmentasi adalah tahap pertama dalam proses pemasaran STP. Targeting adalah tahap kedua dalam proses pemasaran STP. Positioning adalah tahap terakhir dalam proses pemasaran STP.

Marketing mix adalah rangkaian proses dan metode yang digunakan dalam pemasaran. Menurut Jerome McCarthy, Marketing Mix tersusun atas 4P yaitu :

  1. Product,
  2. Price (harga),
  3. Place (tempat)
  4. Promotion (Promosi).

Pelajari Lebih lanjut

Pelajari Lebih lanjut tentang Analisa segmentasi, targeting, positioning dan marketing mix pada produk nestea melejit berkat nestle professional gesit yomemimo.com/tugas/13281336

#BelajarBersamaBrainly#SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mohhan86 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 25 Jul 23