Berikut ini adalah pertanyaan dari maxwellpramita6 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Ersahabatan SejatiSaat ini aku berada di kelas 3 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga
sahabatku yaitu Aris, Andri, dan Ana. Kita berempat sudah bersahabat sejak kecil.
Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang
dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah
pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian
kelulusan.
Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan
hasilnya kita berempat lulus semua.
Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi
dan menggali tepat di mana botol yang dahulu dikubur berada.
Kemudian, kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang
dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan “Kami berjanji akan selalu bersama
untuk selamanya.”
Keesokan hari, aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat.
Malamnya kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat
yang tidak bisa aku lupakan karena aris berencana untuk menyatakan perasaannya
kepadaku. Akhirnya aku dan anis berpacaran.
Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh
malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.
Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.
“Perasaanku ngga enak banget ya?” Ucapku penuh cemas.
“Udahlah Ndi, santai aja, kita ngga bakalan kenapa-kenapa” jawab Andri dengan
santai.
Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.
“Arissss awasss! di depan ada juang!” Teriak Nindi.
“Aaaaaaaaaa!!!”
Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa
menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri. Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di
sampingku.
“Nindi.. kamu sudah sadar, Nak?” Tanya ibuku.
“Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?” tanyaku.
“Kamu di rumah sakit Nak, kamu yang sabar ya, Andri dan aris tidak tertolong di
lokasi kecelakaan” Jawab ibu sambil menitikkan air mata.
Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti
mendengar pernyataan ibu.
“Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta
kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku.” batinku
berkata.
Lantas, 2 hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami
bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi sekarang semua itu hanya
angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.
Apakah ada yang tahu siapa pembuat/pengarang dari cerpen diatas?
sahabatku yaitu Aris, Andri, dan Ana. Kita berempat sudah bersahabat sejak kecil.
Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang
dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah
pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian
kelulusan.
Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan
hasilnya kita berempat lulus semua.
Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi
dan menggali tepat di mana botol yang dahulu dikubur berada.
Kemudian, kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang
dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan “Kami berjanji akan selalu bersama
untuk selamanya.”
Keesokan hari, aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat.
Malamnya kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat
yang tidak bisa aku lupakan karena aris berencana untuk menyatakan perasaannya
kepadaku. Akhirnya aku dan anis berpacaran.
Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh
malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.
Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.
“Perasaanku ngga enak banget ya?” Ucapku penuh cemas.
“Udahlah Ndi, santai aja, kita ngga bakalan kenapa-kenapa” jawab Andri dengan
santai.
Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.
“Arissss awasss! di depan ada juang!” Teriak Nindi.
“Aaaaaaaaaa!!!”
Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa
menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri. Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di
sampingku.
“Nindi.. kamu sudah sadar, Nak?” Tanya ibuku.
“Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?” tanyaku.
“Kamu di rumah sakit Nak, kamu yang sabar ya, Andri dan aris tidak tertolong di
lokasi kecelakaan” Jawab ibu sambil menitikkan air mata.
Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti
mendengar pernyataan ibu.
“Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta
kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku.” batinku
berkata.
Lantas, 2 hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami
bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi sekarang semua itu hanya
angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.
Apakah ada yang tahu siapa pembuat/pengarang dari cerpen diatas?
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
nindi penulisa dalam cerpen ini kerena temen nindi Andri ,Ana,Aris
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ersya17102012 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 06 Mar 23