Jawaban:

Cerpen "Kesetiaan Tak Berbalas"

Oleh: Triana

Dari luar, rumah tersebut tampak sepi. Sudut-sudutnya berkabut dan daun-daun pada pohon di sekitarnya pun bergerak angin. Seorang wanita paruh baya berdiri di depan rumah itu. Ia memandangi rumah tersebut dengan rona rindunya.

Tidak lama, seorang pria lain berdiri di sampingnya. Ia tersenyum lembut kepada wanita tersebut. "Kau datang melepas rindumu dengan rumah ini, kan?," kata pria itu.

Wanita tersebut tersenyum mendengar perkataan pria itu. "Ya, aku melepas rindu," jawabnya.

Kini wanita tersebut menatap rumah itu dengan air mata mengalir di matanya. "Aku bisa merasakan kehangatan yang pernah terbentuk di sini. Aku bisa merasakan cinta dan kasih sayang yang dulu pernah memenuhi rumah ini," katanya.

Pria di sampingnya mengangguk-angguk mengerti. "Kau benar-benar sudah mencintai rumah ini, kan?" tanya pria itu.

Wanita itu mengangguk. "Ya, aku sangat mencintainya. Meskipun aku tahu bahwa cinta itu tidak akan dibalas," katanya.

Pria tersebut memeluk wanita tersebut dan menghapus air matanya. "Jangan bersedih, sayang," katanya. "Kau mencintainya dengan tulus. Dan meskipun rumah ini tidak bisa membalas cintamu, aku yakin bahwa cintamu tetap tersimpan di dalam hati rumah ini," tambahnya.

Wanita tersebut tersenyum kecil. Ia mengangguk dan bersyukur telah memiliki tempat khusus di hatinya.

Mereka berdua berdiri di depan rumah itu selama beberapa saat. Sebelum akhirnya, wanita tersebut menarik napas dalam dan berpaling meninggalkan rumah tersebut. Ia pun tersenyum kecil.

Kesetiaannya pada rumah itu takkan pernah berbalas, namun akan selalu ada di hati wanita tersebut.