mahkluk ajaib karangan​

Berikut ini adalah pertanyaan dari lisaputri0021 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Mahkluk ajaib karangan​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Besok adalah hari ulang tahunku yang ke-10. Hmm, tak sabar rasanya menunggu hadiah dari Ayah dan Ibu. Aku pernah bilang kalau aku ingin punya piano. Aku ingin belajar bermain piano.

Asyiknya kalau aku bisa punya sebuah piano! Aku juga pernah bilang pada Ibu, kalau aku ingin punya sepeda. Enaknya kalau bisa berangkat dan pulang sekolah naik sepeda bersama teman-teman. Jadi... kira-kira Ayah dan Ibu akan memberiku piano atau sepeda, ya? Aku jadi penasaran.

Tiba-tiba aku melihat bingkisan kecil di meja belajarku. Namaku tertera di atasnya. Hadiah dari siapa, ya? Dengan hati-hati kubuka bingkisan itu. Wow, sebuah jam meja kecil! Bagus sekali! Ada catatan kecil di dalamnya.

Selamat Ulang Tahun!

Rea, aku hanya bisa memberimu jam mungil ini sebagai kado ulang tahun. Jam ini adalah jam ajaib.

Putarlah tanggal, hari, dan jam tertentu. Lalu pencet ombol on di belakang jam ini. Maka kamu bisa melihat di permukaan jam ini kejadian yang terjadi padamu di saat itu. Untuk menghentikannya, pencet tombol off. Tapi, hati-hati, ya. Jam ajaib ini hanya bisa digunakan tiga kali.

Aneh, tak ada nama pemberinya. Wah, jangan- jangan ini hanya kerjaan saudaraku yang iseng! Jam itu memang bagus. Warnanya biru muda, warna kesukaanku. Iseng, kuputar tanggal 10 November 2003, jam delapan pagi. Lalu kutekan tombol on. Ajaib!

Tiba-tiba angka-angka di bagian depan jam itu menghilang dan berganti dengan gambar.... oh, itu gambarku! Aku memakai seragam sekolah di antara teman-temanku. Ah, aku ingat! Waktu itu kami sedang upacara bendera memperingati Hari Pahlawan. Hihihi... karena bosan, tampak aku main tendang-tendangan dengan Dora yang berdiri di sampingku. Kutekan tombol off. Gambarku menghilang dan jam itu kembali terlihat seperti jam biasa.

Jadi, jam itu benar-benar ajaib! Aku terpana memandanginya. Ah, kini aku tak peduli siapa yang memberikan jam ini padaku. Aku penasaran.

Apa jam ini bisa kugunakan untuk melihat masa depan? Akan jadi apa aku lima belas tahun nanti?

Segera kuputar jam itu. Pelan-pelan terlihat gambarku yang sedang membaca koran. Hei, namaku tertera di koran itu! Wah, ternyata aku menulis cerita anak-anak yang berjudul Jam Ajaib. Astaga, aku bisa melihat masa depan!

Aha! Aku ingin tahu juga, besok aku akan dapat kado apa saja, ya? Untuk ketiga kalinya, kuputar jam ajaib itu. Aku bisa melihat gambarku yang sedang membuka sebuah bungkusan. Ternyata isinya sebuah boneka kodok yang lucu dari Kak Dea, kakakku. Aku juga bisa melihat kado dari teman-temanku. Kebanyakan alat-alat tulis. Eh, namun hadiah dari Ayah dan Ibu belum kelihatan.

Kuputar jam itu sehingga menunjukkan pukul 9 malam di hari ulang tahunku. Kini di permukaan jam tampak Ayah dan Kak Dea sedang menggotong sebuah kardus besar… Oh, tiba-tiba gambar pada jam itu menjadi kabur. Kuusap permukaannya lalu kuguncang-guncang. Namun angka-angkanya malah muncul kembali, padahal aku belum menekan tombol off. Jam ajaib itu rusak!

Astaga! Aku menepuk dahiku. Aku baru ingat kalau aku sudah tiga kali menggunakan jam itu! Oh, aku terlalu bersemangat, jadi kurang hati-hati Padahal tadi aku hampir tahu hadiah dari Ayah dan Ibu. Aduuuh, terpaksa aku harus sabar menunggu sampai besok.

Keesokan paginya, “Selamat ulang tahun!” ciuman Kak Dea membangunkanku.

Hmm... tapi hari itu aku tidak bersemangat membuka hadiah dari Kak Dea dan teman-temanku. Isinya sama persis dengan yang kulihat di jam ajaib kemarin.. Jam itu memang benar-benar ajaib!

Ayah dan Ibu juga memberi ciuman selamat ulang tahun padaku. Namun mereka belum memberi hadiah. Sampai malam tiba, aku menunggu dengan gelisah. Ah, jangan-jangan... Ayah dan Ibu memang tidak memberiku hadiah...

“Rea....” Ibu mengguncang bahuku pelan. Oh, rupanya aku tertidur di depan televisi. Aku membuka mata dan melihat Ayah dan Kak Dea sedang menggotong sebuah kardus besar.

“Hei, itu, kan, persis dengan yang kulihat dalam jam ajaib kemarin!” pekikku dalam hati.

Wah, sebentar lagi aku akan tahu kelanjutan cerita yang terpotong kemarin. Aku jadi bersemangat kembali.

“Bukalah, Rea!” perintah Ayah sambil tersenyum. Aku cepat-cepat menyobek kertas pembungkusnya dengan tidak sabar. Astagaaa!

“Terima kasih, Ayah! Terima kasih, lbu!” teriakku, lalu memeluk dan mencium Ayah dan Ibu.

“Komputer itu untuk kamu dan Kak Dea. Kalian harus menggunakannya bersama-sama, ya!” pesan Ayah.

Aku mengangguk gembira. Sudah lama aku dan Kak Dea ingin punya komputer. Sekarang keinginan kami terwujud.

Malamnya aku termenung di depan jam ajaibku. Sekarang jam itu tidak ajaib lagi. Ah, mungkin itu memang lebih baik. Bukankah lebih asyik jika kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari? Kita bisa menebak-nebak, merasa penasaran, dan terpekik kaget! Yang pasti, kita pun akan belajar untuk lebih bersabar. Ya, dan aku sekarang jadi penasaran lagi. Apa ya hadiah untukku tahun depan? Mungkin sebuah piano, sepeda, atau… jam ajaib! Hihihi....

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mengkuduy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 26 Nov 22