JANGAN BUANG WAKTUMU UNTUK MENGELUH Pada sebuah desa hidup seorang

Berikut ini adalah pertanyaan dari desindaaa156 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

JANGAN BUANG WAKTUMU UNTUK MENGELUHPada sebuah desa hidup seorang cendekiawan, di mana setiap hari cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut terus berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan sebuah tindakan. Ia mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang seketika tertawa dengan lelucon yang dibawakan cendekiawan tersebut. Hari kedua cendekiawan mengumpulkan orang-orang desa kembali. Cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Hari ketika cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun respons yang diberikan oleh penduduk desa sedikit berbeda dari dua hari sebelumnya. Salah satu penduduk desa mulai bertanya kenapa cendekiawan membacakan cerita lelucon yang sama. Mereka merasa bosan dengan lelucon yang sama dan dibacakan oleh cendekiawan tersebut. Cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat “jika pada lelucon yang sama kalian bisa bosan dan tak bisa tertawa kembali, namun kenapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa buat kalian menangis.” Artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar. Yang mereka hanyalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh tanpa ada tindakan. Tanpa sadar kita juga sering seperti para penduduk desa yang suka mengeluh terhadap masalah yang sedang di hadapi. Bahkan kita kerap berfokus terhadap masalah bukan bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Hal inilah yang membuat kita tetap berada diposisi yang sama. Jika mungkin kita berani mencoba untuk menyelesaikan masalah. Maka mungkin saja kebiasaan mengeluh sudah tidak ada dalam diri kita. Ayo mulai sekarang cobalah untuk lebih banyak mencari jalan keluar dari masalah daripada berpusing ria terhadap permasalahan yang sedang dialami dan tak memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya.



cari lah struktur cerita di atas​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Struktur cerita di atas adalah sebagai berikut:

Pengenalan: di sebuah desa hidup seorang cendekiawan yang setiap hari menerima keluhan dari warga desa.

Konflik: keluhan dari warga desa terus berulang-ulang, membuat cendekiawan merasa perlu melakukan tindakan.

Klimaks: cendekiawan mengumpulkan orang-orang desa dan menceritakan sebuah lelucon yang membuat mereka tertawa.

Penyelesaian: cendekiawan mengulangi tindakan pada hari kedua dan ketiga, namun pada hari ketiga, salah satu penduduk desa bertanya kenapa cendekiawan membacakan cerita lelucon yang sama, dan cendekiawan memberikan jawaban yang membuat para penduduk desa menyadari kesalahannya.

Kesimpulan: para penduduk desa belajar untuk mencari jalan keluar dari masalah daripada hanya mengeluh tanpa ada tindakan, dan penulis mengajak pembaca untuk melakukan hal yang sama.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh cubitfinder dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 07 Jun 23