Di bawah ini saya tuliskan sebuah puisi dengan tiga majas yang berbeda:

Di bawah rembulan purnama

Kita berjalan berdua

Kutatap wajahmu yang berseri

Seperti permata di celah cahaya

Tiba-tiba kau berkata

Seperti helai kembang berguguran

Ku merinding mendengar suaramu

Menembus kalbu yang sepi

Kau terus berbicara

Seperti gulungan ombak yang tak pernah berakhir

Dan ku sadari

Kita telah sampai di tepian surga

Maka kumohon

Jangan pernah tinggalkan aku sendiri

Dalam keindahan dunia

Kita akan bersama selamanya

Penjelasan:

1. Majas personifikasi terdapat pada baris ke-2, di mana rembulan diberi sifat yang hanya dimiliki oleh manusia, yaitu mampu memancarkan cahaya.

2. Majas perumpamaan terdapat pada baris ke-5, di mana suara yang diucapkan oleh orang yang kita cintai dibandingkan dengan helai kembang yang berguguran.

3. Majas metafora terdapat pada baris ke-9, di mana tepian surga diibaratkan sebagai akhir dari perjalanan bersama kekasih.