buatlah naskah drama berakhir sedih ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari perigigiselsilia pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Buatlah naskah drama berakhir sedih ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Brandon : Pesan yang banyak deh! Nanti aku yang bayar. Pokoknya kalian harus makan sampai kenyang.

Tommy : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?

Brandon : Bawel ah! Mau ditraktir nggak nih?

Anna : Ya jelas mau lah! Hari ini kan giliran kamu yang keluar duit.

Tidak lama kemudian Elsa datang menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia baru pamit dari toilet untuk menerima telepon.

Anna : Elsa kenapa? Kok sedih? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!

Ivan : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?

Brandon dan Tommy tertawa menimpali lelucon Ivan tersebut.

Elsa : Mamaku barusan telepon. Dia bilang papaku bangkrut. Semua rumah, mobil dan tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami harus pindah ke tempat tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi semua kebangkrutan ini karena papa terlibat kasus korupsi dan sekarang dia menjadi buronan polisi (Menangis)

Brandon : HAH? Yang bener?!

Ivan : Berarti kamu anak buronan?!

Anna : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?

Brandon, Ivan, Anna dan Tommy memasang raut muka tegang dan memandang hina kepada Elsa yang sedang menangis.

Elsa : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, tapi kalian masih mau kan temenan sama aku? Kita kan bersahabat sejak lima tahun lalu.

Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat ke arah Brandon yang berada di sebelahnya.

Anna : Ya, kamu tahu sendiri lah, Sa kita ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita?

Tommy : Mending kamu pulang dan tengok keadaan orang tuamu, Sa.

Ivan dan Brandon hanya memandang dingin kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat sedih.

Elsa : Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi kita aku jatuh miskin, kalian tak menerimaku lagi!

Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah bagus makananmu kubayar!

Elsa bangkit dari kursinya kemudian mengungkapkan keempat sahabatnya. Kemudian ia meninggalkan mereka dan keluar dari kafe.

Ivan : Gila si Elsa, masa kita menganggap dia teman sih. Sementara dia sudah melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.

Brandon : Sama nih, udah minta bill aja deh!

Tiba-tiba Anna yang sudah hampir sampai ke mobilnya, berlari mendekati Brandon dan Ivan.

Anna: Teman-teman! Barusan aku dapat kabar kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya mirip Elsa hendak lompat dari fly over!

Ivan : Serius?!

Anna : Masa kayak di bohongin? Coba cek hp kalian!

Brandon dan Ivan mengecek handphone masing-masing dan menerima kabar yang sama dari pesan broadcast.

Brandon : Yuk, kita langsung ke fly over itu! Kamu bareng kita aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dia langsung kesana.

Anna, Ivan dan Brandon masuk ke dalam mobil. Brandon mengemudikan mobil ke arah fly over tempat dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di perjalanan, handphone Ivan bunyi dan raut muka Ivan berubah menjadi sangat tegang.

Ivan : Guys.... Kita terlambat. Elsa dari flyover tersebut dan ia tewas.

Brandon langsung melumpuhkan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.

Ivan : Kita langsung ke Rumah Sakit Permata Biru aja, jenazah Elsa dibawa kesana.

Brandon menarik nafas panjang kemudian mengemudikan mobilnya ke arah rumah sakit itu.

Sesampainya disana, mereka bertiga berlari dan di depan ruang jenazah sudah ada ibu dan Helen, kakak Elsa yang duduk membisu.

Anna berlari memeluk Helen.

Anna : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, pasti jadinya tidak akan begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja saat ia membutuhkan kami.

Helen membalas pelukan Anna dan mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak dapat menahan air matanya.

Helen : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon agar kalian terus berdoa Elsa agar ia tenang disana.

Brandon dan Ivan terkesiap membocorkan Helen yang tidak marah kepada mereka dan malah memaafkannya.

Ivan : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami pasti terus mendoakan Elsa.

Helen : Tidak perlu minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak kuat menerima kenyataan bahwa kami semua jatuh miskin. Aku sangat mengerti karena sejak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.

Brandon, Ivan dan Anna sebelumnya akan kebesaran hati Helen dan semenjak itu mereka berpikir untuk lebih menghargai orang lain dan tidak menggunakan uang sebagai tolak ukur.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sayakcrt11 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 17 Aug 22