Jawaban:

Menurut fahri dalam hal pengadaan vaksin COVID-19, Indonesia melakukan hubungan diplomasi dengan beberapa negara dan perusahaan asing yang memproduksi vaksin untuk memastikan pasokan vaksin yang memadai. Bentuk dan kontak diplomasi yang terjadi dalam hal ini antara lain:

1. Diplomasi bilateral: Indonesia melakukan hubungan diplomasi dengan negara-negara produsen vaksin seperti China, Inggris, India, dan Uni Emirat Arab untuk mendapatkan pasokan vaksin. Diplomasi bilateral ini dilakukan melalui perundingan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara produsen vaksin.

2. Diplomasi multilateral: Indonesia juga terlibat dalam kerjasama multilateral dalam pengadaan vaksin COVID-19 melalui program COVAX Facility yang dipimpin oleh WHO. Program ini bertujuan untuk memastikan akses yang adil dan merata terhadap vaksin COVID-19 bagi seluruh negara di dunia.

3. Kontak diplomatik dengan perusahaan farmasi: Indonesia melakukan kontak diplomatik dengan perusahaan-perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin COVID-19, seperti Pfizer, Moderna, Sinovac, dan AstraZeneca. Kontak ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan vaksin dan mempercepat proses pengiriman ke Indonesia.

4. Diplomasi kesehatan: Indonesia juga melakukan diplomasi kesehatan dengan negara-negara dan organisasi internasional untuk memperoleh dukungan dalam penanganan COVID-19. Diplomasi kesehatan ini meliputi kerjasama dalam hal penelitian dan pengembangan vaksin, pertukaran informasi, dan dukungan teknis lainnya.

Melalui berbagai bentuk dan kontak diplomasi ini, Indonesia berupaya untuk memastikan pasokan vaksin yang memadai dan mempercepat program vaksinasi nasional dalam rangka mengatasi pandemi COVID-19.