Bangku di sebelah kanan paling depan itu masih kosong Hanya teronggoksebuah tas berwarna merah yang menggantung di sandaran kursinya.
"Sudah pukul 7.25 si Reni belum juga masuk kelas. Ke mana dia?" tanya Bu
Guru Tuti menatap Winda, teman sebangku Reni kelas VIII-A.
"Kurang tahu, Bu. Sejak kami tiba di sekolah, tas ini sudah di sini, tapi Reni
tidak ada," jawab Winda.
"Kalian ada yang tahu, ke mana dia?" tanya guru Bahasa Indonesia yang
dikenal paling ramah itu menyapukan pandangan ke seluruh ruang kelas.
"Tidak tahu, Bu Guru." Bagaikan koor seluruh siswa menjawab bersamaan.
"Ya sudah, kita tunggu saja." Bu Guru Tuti mencoba mengusir kekhawatiran-
nya.
Hingga pelajaran Bahasa Indonesia usai, bangku itu masih tetap kosong.
Sementara itu, tas berwarna merah masih setia menunggu si empunya.
Di manakah sesungguhnya Reni berada? Misterius. Bukan hanya kawan-
kawan sekelasnya yang sibuk mencari di lingkungan sekolah yang luas dan asri
tersebut. Murid kelas lainnya juga sibuk mencari. Bahkan, guru dan sekuritas tidak
ketinggalan mencari ke sudut-sudut ruangan. Namun, hasilnya 0. Nihil.
"Tadi pagi sekitar pukul 6.25 saya lihat dia tergesa-gesa masuk ke dalam
kelasnya," terang
terang Pak Kumis-panggilan Pak Kartolo-keamanan sekolah
memberikan laporan kepada Kepala Sekolah.
"Lantas, apakah Pak Kumis tahu dia keluar dari halaman sekolah?" selidik
Kepala Sekolah tampak gerah meskipun ruangannya full AC.
"Nah, itu yang saya tidak tahu, Pak. Maaf, waktu itu saya pas ke belakang
sebentar Maklum, kebelet, Pak," jawab Pak Kumis tersipu.............................

Lanjutkan Cerpen tersebut!

Bantu plisss​