Siang itu hari Minggu aku mendapat libur dan Pram juga kebetulan ada di rumah, mengarang untuk mengisi majalah yang baru terbit. Biasanya kalau majalah itu baru saja terbit, banyak menerima karangan, dan kesempatan ini digunakan oleh Pram; menjadi penulis pada kesempatan pertama yang sering terjadi di permulaan penerbitan sebuah majalah, lebih mudah diterima karangannya. Uang selalu di bayar di depan oleh redaksi yang telah mengenal Pram dari dulu sebelum lulus. Kini mendapat uang dari hasil karangan tak lagi menjadi idaman, malah sudah menjadi patokan, harus menerima sedikitnya sebulan sejuta. Sering hal ini bisa terpenuhi target bulanan kami, karena Pram rajin menulis di semua penerbitan majalah. Aku mendapat uang tabungan yang cukup untuk pulang, sebenarnya. Tetapi aku tak mengatakan hal ini kepada Pram. Takut dia menjadi sedih kalau dia tak mampu mengambil cuti, atau dia tak mau aku pulang sendiri karena di sana banyak bekas kekasih yang masih menunggu kehadiranku kalau aku menjadi janda.47. | Amanat kutipan tokoh tersebut adalah…
A. Banyak orang tidak mensyukuri anugerah.
B. Kita harus mampu menghargai dan memahami perasaan orang lain.
C. Seburuk-buruknya perilaku seseorang pasti memiliki sisi baik.
D. Kita harus membela bangsa dan negara apapun kondisi kita.
E. Kesadaran akan lingkungan harus dimiliki setiap anggota masyarakat.
48. | Sudut pandang pada kutipan novel di atas adalah…
A. Sudut pandang orang pertama pelaku utama
B. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan
C. Sudut pandang orang ketiga pelaku utama
D. Sudut pandang orang ketiga serba tahu
E. Sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat