Legenda Batu Menangis Pada zaman dahulu, di sebuah bukit yang jauh dari desa, di bumi Kalimantan, hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya. Anak dari janda itu luar biasa cantiknya, namun sayang perilakunya amat buruk. Gadis itu amat pemalas. Dia tak pernah mau membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah. Suatu hari, ia memaksa ibunya untuk membelikan baju di pasar. Namun, ibunya tidak boleh berjalan berdampingan, melainkan harus berjalan di belakangnya. Setiap bertemu dengan orang lain, terutama laki-laki dan ditanya mengenai orang tua di belakangnya, ia selalu menjawab bahwa orang tersebut adalah pembantunya. Padahal, orang tua tersebut adalah ibunya. Begitulah, di sepanjang perjalanan menuju ke pasar kota, si gadis selalu menyangkal ibunya. Hal tersebut membuat ibunya sedih. Kesabaran ibunya telah habis. Ibunya pun berkata bahwa Tuhan akan murka dengan perbuatannya. Tak lama dari itu, gadis tersebut menjadi batu secara perlahan dan menangis meminta maaf pada ibunya. Namun, semuanya telah terlambat, gadis itu tetap menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, orang-orang masih dapat melihat kedua mata gadis itu, matanya masih menitikkan air mata seperti menangis. 3. Kesimpulan yang tepat untuk kutipan cerita tersebut adalah.... A. Ibu selalu menerima keburukan sifat anaknya. B. Perbuatan anak akan selalu dimaafkan oleh ibunya C. Perbuatan buruk seorang ibu akan membuat anaknya menangis.. D. Perbuatan buruk seorang anak kepada ibunya akan menyebabkan kemalangan bagi anak tersebut. 4. Konflik yang terjadi pada cerita tersebut adalah ... A. Tokoh 'gadis' tidak mengakui ibunya kepada orang di sekitar. B. Tokoh 'gadis' pemalas dan tidak mau membantu ibunya. C. Tokoh 'gadis' ingin membeli baju baru, namun tidak memiliki uang. D. Tokoh 'gadis' kebingungan saat ditanya keberadaan orang tua yang menemaninya. 5 Bacalah pantun berikut!​