1. Jelaskan perbedaan bentuk evaluasi berdasarkan prosedur yang digunakan! 2.

Berikut ini adalah pertanyaan dari mutiarafebrianty649 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Jelaskan perbedaan bentuk evaluasi berdasarkan prosedur yang digunakan! 2. Guru atau Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam proses evaluasi kegiatan pembelajaran. Guru juga harus dapat menerima proses evaluasi sebagai suatu cara yang positf dalam bekerja bersama anak. Jelaskan alasannya!3. Jelaskan 4 prinsip evaluasi di dalam pembelajaran PAUD!
4. Evaluasi dilakukan pada semua tingkatan pendidikan. Jelaskan fokus evaluasi di Taman Kanak-kanak!
5. Berikan contoh bagaimana merancang evalusi dengan teknik ceklis observasi pada salah satu aspek perkembangan anak menggunakan format berikut ini!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

  1. Evaluasi dapat dibedakan berdasarkan prosedur yang digunakan, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk memberikan umpan balik kepada siswa dan guru mengenai kemajuan belajar siswa. Evaluasi formatif dapat dilakukan melalui tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas. Sementara itu, evaluasi sumatif dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir untuk menilai hasil belajar siswa secara keseluruhan. Evaluasi sumatif dapat dilakukan melalui tes akhir, ujian, atau tugas akhir.
  2. Guru atau pendidik merupakan komponen penting dalam proses evaluasi kegiatan pembelajaran karena mereka dapat memberikan informasi yang akurat mengenai kemajuan belajar siswa. Selain itu, guru juga dapat menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Guru yang menerima proses evaluasi sebagai cara positif dalam bekerja bersama anak akan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat dan memberikan kontribusi positif pada proses pembelajaran.
  3. Ada empat prinsip evaluasi dalam pembelajaran PAUD, yaitu prinsip holistik, individual, partisipatif, dan menyenangkan. Prinsip holistik menekankan bahwa evaluasi harus mencakup seluruh aspek perkembangan anak, termasuk aspek fisik, sosial, emosional, dan intelektual. Prinsip individual menekankan bahwa evaluasi harus dilakukan berdasarkan perkembangan individual setiap anak, tanpa dibandingkan dengan anak lain. Prinsip partisipatif menekankan bahwa anak harus terlibat aktif dalam proses evaluasi, sehingga mereka dapat memahami dan mengambil tanggung jawab atas kemajuan belajar mereka sendiri. Prinsip menyenangkan menekankan bahwa evaluasi harus dilakukan secara menyenangkan dan positif agar anak merasa termotivasi untuk belajar.
  4. Fokus evaluasi di Taman Kanak-kanak adalah pada pengembangan keterampilan sosial, emosional, kognitif, dan motorik anak. Evaluasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat perkembangan anak dalam kegiatan sehari-hari, seperti bermain, bernyanyi, dan mengerjakan aktivitas di kelas. Evaluasi juga dapat dilakukan melalui pengamatan selama interaksi sosial anak dengan teman sebaya dan lingkungan sekitarnya.
  5. Contoh merancang evaluasi dengan teknik ceklis observasi pada aspek perkembangan sosial anak adalah dengan membuat daftar perilaku sosial yang diharapkan dari anak, seperti kemampuan berbagi, menghargai perbedaan, dan bersikap ramah. Kemudian, guru dapat mengamati perilaku sosial anak selama bermain atau berinteraksi dengan teman sebaya menggunakan ceklis yang telah disiapkan. Dari hasil observasi, guru dapat memberikan umpan balik dan saran untuk membantu anak mengembangkan keterampilan sosial mereka.

Pembahasan:

Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi secara sistematis untuk menentukan pencapaian tujuan pembelajaran. Berikut prinsip dasar evaluasi pembelajaran:

  1. Kontinuitas. Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya dilakukan saat ujian tengah semester atau akhir semester saja. Lebih dari itu, jika Bapak/Ibu Guru ingin melihat perubahan nilai dari siswa harus dilakukan secara berkesinambungan.
  2. Komprehensif. Tidak jarang beberapa guru hanya fokus pada aspek kognitif dari siswanya. Padahal, dua aspek lainnya yakni kognitif dan afektif turut berperan besar dalam proses evaluasi pembelajaran.
  3. Kooperatif. Sejatinya, proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan harus berkoordinasi dengan berbagai elemen yang turut andil dalam perkembangan siswa. Mulai dari kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, hingga petugas administrasi.
  4. Objektif. Penilaian hasil dalam evaluasi belajar haruslah bersifat objektif. Artinya, faktor-faktor subyektif seperti hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena merasa tidak tega atau yang lainnya tidak boleh dimasukkan ke dalam evaluasi.
  5. Praktis. Prinsip evaluasi pembelajaran harus bersifat praktis. Artinya, kegiatan tersebut harus menghemat biaya, waktu, dan tenaga.

Pelajari Lebih lanjut

Pelajari Lebih lanjut tentang Mengapa guru perlu mempelajari prinsip prinsip pembelajaran yomemimo.com/tugas/13664345

#BelajarBersamaBrainly#SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mohhan86 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 23 Jul 23