Kesimpulan Maleficent​

Berikut ini adalah pertanyaan dari wirma6025 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Kesimpulan Maleficent​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Kesimpulan Maleficent

Penciptaan tokoh Maleficent dalam pertunjukan teater berjudul Maleficent merupakan sebuah proses dengan perjuangan yang panjang. Mengingat tugas utama seorang aktor adalah memainkan peran dengan membawa pesan yang harus tersampaikan kepada penonton, maka dalam proses tersebut aktor mengalami banyak hal baik yang sudah direncanakan sebelumnya maupun yang tidak terduga. Sebuah proses yang diawali dengan niat mulia untuk menyampaikan pesan bahwa seseorang memiliki dua sisi dalam dirinya yang berbeda satu sama lain. Masyarakat awam pada umumnya hanya menilai seseorang dari dalah satu sisi yang ada di dalam diri seseorang tersebut, padahal ada sisi lain di dalam diri orang tersebut yang memang tidak pernah dinilai oleh orang lain. Pada proses ini semua pendukung yang terlibat khusunya aktor dan sutradara mendapatkan sebuah pelajaran yang berharga. Salah satunya pesan yang terkandung adalah kita bisa belajar menilai orang lain tidak hanya dari kulit luarnya saja, akan tetapi ada sisi lain dari pribadi orang yang kita nilai bahkan bisa bertentangan satu sama lain. Contohnya pada pengembangan karakter tokoh Maleficent. Maleficent yang dikenal menjadi seorang peri jahat setelah dikecewakan hatinya, ternyata masih memiliki sisi keibuan yang memiliki kasih sayang yang luar biasa hingga bisa membangunkan puteri Aurora dari kutukannya.

Tuhan menciptakan berbagai karakter seseorang dengan sangat unik, dua hal yang bahkan bertentangan bisa saja terdapat di dalam diri seseorang. Begitupun dengan karakter Maleficent dalam pertunjukan ini, meskipun di akhir cerita dia tetap menjadi seorang peri yang kelam karena sangat kecewa dengan kematian puteri Aurora yang disayanginya. Tidak dapat disangka dia sangat menyayangi Aurora meskipun Maleficent begitu dendam dan membenci ayah Aorora yaitu raja Stefan karena telah mengkhianatinya. Pada akhir cerita dalam pementasan ini memang tidak sama persis seperti di film nya, dimana puteri Aorora hidup dan tinggal di Moors bersama para peri. Akan tetapi di tengah proses penciptaan ini jalan cerita di akhir sedikit berbeda yaitu dengan meninggalnya puteri Aorora pada saat peperangan raja Stefan dengan Maleficent. Aurora yang membela Maleficent tewas karena ulah ayahnya sendiri, hal ini yang menyebabkan jiwa Maleficent begitu terluka karena harus kehilangan orang yang disayanginya. Karena kematian Aorora lah kebencian Maleficent pada raja Stefan semakin menjadi. Sehingga di akhir cerita Maleficent yang semula mulai menampakkan sisi kebaikan karena kehadiran Aurora kembali menjadi jahat dan kelam karena kematian Aorora.

Kesimpulan MaleficentPenciptaan tokoh Maleficent dalam pertunjukan teater berjudul Maleficent merupakan sebuah proses dengan perjuangan yang panjang. Mengingat tugas utama seorang aktor adalah memainkan peran dengan membawa pesan yang harus tersampaikan kepada penonton, maka dalam proses tersebut aktor mengalami banyak hal baik yang sudah direncanakan sebelumnya maupun yang tidak terduga. Sebuah proses yang diawali dengan niat mulia untuk menyampaikan pesan bahwa seseorang memiliki dua sisi dalam dirinya yang berbeda satu sama lain. Masyarakat awam pada umumnya hanya menilai seseorang dari dalah satu sisi yang ada di dalam diri seseorang tersebut, padahal ada sisi lain di dalam diri orang tersebut yang memang tidak pernah dinilai oleh orang lain. Pada proses ini semua pendukung yang terlibat khusunya aktor dan sutradara mendapatkan sebuah pelajaran yang berharga. Salah satunya pesan yang terkandung adalah kita bisa belajar menilai orang lain tidak hanya dari kulit luarnya saja, akan tetapi ada sisi lain dari pribadi orang yang kita nilai bahkan bisa bertentangan satu sama lain. Contohnya pada pengembangan karakter tokoh Maleficent. Maleficent yang dikenal menjadi seorang peri jahat setelah dikecewakan hatinya, ternyata masih memiliki sisi keibuan yang memiliki kasih sayang yang luar biasa hingga bisa membangunkan puteri Aurora dari kutukannya.Tuhan menciptakan berbagai karakter seseorang dengan sangat unik, dua hal yang bahkan bertentangan bisa saja terdapat di dalam diri seseorang. Begitupun dengan karakter Maleficent dalam pertunjukan ini, meskipun di akhir cerita dia tetap menjadi seorang peri yang kelam karena sangat kecewa dengan kematian puteri Aurora yang disayanginya. Tidak dapat disangka dia sangat menyayangi Aurora meskipun Maleficent begitu dendam dan membenci ayah Aorora yaitu raja Stefan karena telah mengkhianatinya. Pada akhir cerita dalam pementasan ini memang tidak sama persis seperti di film nya, dimana puteri Aorora hidup dan tinggal di Moors bersama para peri. Akan tetapi di tengah proses penciptaan ini jalan cerita di akhir sedikit berbeda yaitu dengan meninggalnya puteri Aorora pada saat peperangan raja Stefan dengan Maleficent. Aurora yang membela Maleficent tewas karena ulah ayahnya sendiri, hal ini yang menyebabkan jiwa Maleficent begitu terluka karena harus kehilangan orang yang disayanginya. Karena kematian Aorora lah kebencian Maleficent pada raja Stefan semakin menjadi. Sehingga di akhir cerita Maleficent yang semula mulai menampakkan sisi kebaikan karena kehadiran Aurora kembali menjadi jahat dan kelam karena kematian Aorora.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh alfathn12 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 30 Dec 22