Jawaban:

Jawaban no 2

a. Hambatan komunikasi inovasi dapat bersifat internal karena terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat proses komunikasi inovasi di dalam suatu organisasi. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan hambatan komunikasi inovasi adalah adanya struktur organisasi yang kaku dan tidak fleksibel. Struktur organisasi yang kaku akan menyebabkan adanya hierarki yang ketat, sehingga tidak mudah bagi para anggota organisasi untuk berkomunikasi secara bebas dan terbuka. Selain itu, adanya kultur organisasi yang tidak mendorong inovasi juga dapat menjadi hambatan bagi proses komunikasi inovasi. Kultur organisasi yang tidak mendorong inovasi akan menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi para anggota organisasi yang ingin mengemukakan ide-ide inovatifnya.

b. Contoh nyata sehingga terjadi hambatan internal dapat dilihat pada organisasi yang memiliki struktur organisasi yang kaku dan tidak fleksibel. Misalnya, suatu perusahaan memiliki struktur organisasi dengan tingkat hierarki yang ketat, sehingga para pekerja di tingkat bawah tidak memiliki akses langsung kepada para pimpinan di tingkat atas. Hal ini akan menyulitkan para pekerja di tingkat bawah untuk menyampaikan ide-ide inovatifnya kepada para pimpinan. Selain itu, kultur organisasi yang tidak mendorong inovasi juga dapat menjadi hambatan bagi proses komunikasi inovasi. Misalnya, suatu perusahaan memiliki kultur organisasi yang menghargai kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan, sehingga para anggota organisasi tidak merasa nyaman untuk mengemukakan ide-ide yang berbeda dengan aturan yang telah ada.

Jawaban no 3

a. Efektivitas komunikasi inovasi dengan pendekatan interpersonal adalah proses komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok yang terdiri dari jumlah yang sedikit. Pendekatan interpersonal ini dapat memberikan keefektifan tinggi dalam proses komunikasi inovasi karena memungkinkan para pihak yang terlibat untuk secara langsung berkomunikasi dan saling bertukar informasi tentang inovasi yang akan dikembangkan. Selain itu, pendekatan interpersonal juga dapat meningkatkan kepercayaan dan kemitraan antara para pihak yang terlibat dalam proses komunikasi inovasi.

Contoh efektivitas komunikasi inovasi dengan pendekatan interpersonal adalah ketika sebuah perusahaan ingin mengembangkan suatu produk baru, maka perusahaan tersebut dapat melakukan diskusi langsung dengan para pakar di bidang terkait untuk mendapatkan masukan dan saran terkait produk yang akan dikembangkan.

b. Pendekatan komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa seperti surat kabar, televisi, radio, atau internet. Pendekatan ini dapat menjangkau jumlah audiens yang lebih luas dibandingkan dengan pendekatan interpersonal. Namun, pendekatan ini kurang efektif dibandingkan dengan pendekatan interpersonal karena tidak memungkinkan para pihak yang terlibat untuk secara langsung berkomunikasi dan bertukar informasi tentang inovasi yang akan dikembangkan. Selain itu, pendekatan ini juga kurang efektif karena tidak memungkinkan para pihak untuk memperkuat kepercayaan dan kemitraan antara satu sama lain.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan interpersonal lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan komunikasi massa dalam proses komunikasi inovasi karena memungkinkan para pihak yang terlibat untuk secara langsung berkomunikasi dan bertukar informasi tentang inovasi yang akan dikembangkan, serta memperkuat kepercayaan dan kemitraan antara satu sama lain.

Jawaban no 4

a. Ada beberapa kategori akibat dari inovasi yang terjadi, yaitu:

1. Akibat positif: Akibat positif merupakan dampak yang diharapkan dari terjadinya inovasi, seperti meningkatnya produktivitas, efisiensi, dan keuntungan.
2. Akibat negatif: Akibat negatif merupakan dampak yang tidak diharapkan dari terjadinya inovasi, seperti menurunnya keberlanjutan, menurunnya kualitas produk, dan meningkatnya biaya.
3. Akibat sampingan: Akibat sampingan merupakan dampak yang tidak terduga dari terjadinya inovasi, seperti perubahan struktur industri, perubahan pola kerja, dan perubahan sosial.

b. Contoh akibat dari inovasi yang terjadi adalah:

1. Akibat positif: Misalnya, terjadinya inovasi dalam teknologi produksi yang menghasilkan mesin-mesin baru yang lebih efisien, sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan dan mengurangi biaya produksi.
2. Akibat negatif: Misalnya, terjadinya inovasi dalam teknologi produksi yang menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan, sehingga menurunkan keberlanjutan perusahaan dan meningkatkan risiko terhadap kesehatan masyarakat.
3. Akibat sampingan: Misalnya, terjadinya inovasi dalam teknologi produksi yang menggantikan pekerja manusia dengan mesin, sehingga menyebabkan perubahan struktur industri dan perubahan pola kerja di perusahaan.