Salah satu alasan mengapa belum banyak orang yang menerapkan adab "medsos digunakan untuk amar ma'ruf nahi munkar yang menjamin dan mengatur kebebasan ekspresi", karena masih ada kecenderungan untuk lebih memanfaatkan media sosial untuk tujuan pribadi daripada untuk keperluan dakwah atau amar ma’ruf nahi munkar. Selain itu, meskipun media sosial memberikan kebebasan ekspresi, tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama atau adab yang sama dalam menggunakan media sosial. Beberapa pengguna media sosial masih melakukan tindakan-tindakan yang merugikan atau melanggar norma-norma keagamaan dan sosial, seperti memproduksi dan menyebarkan konten yang tidak pantas, menghina atau mencemarkan nama baik orang lain, dan mengadu domba.

Selain itu, menerapkan adab dalam menggunakan media sosial juga memerlukan pemahaman yang luas dan keterampilan komunikasi yang baik. Adab yang baik dalam bermedia sosial tidak hanya melibatkan tindakan konkret, seperti tidak menyebarkan konten yang tidak bermanfaat, tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kasih sayang, toleransi, kesederhanaan dan keteladanan yang baik. Ini bisa menjadi sebuah tantangan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia media sosial dan belum memiliki pengalaman yang cukup di bidang ini.

Untuk menerapkan adab "medsos digunakan untuk amar ma'ruf nahi munkar yang menjamin dan mengatur kebebasan ekspresi", dibutuhkan upaya bersama dan kesadaran kolektif dari semua pengguna media sosial. Pemahaman dan kesadaran kolektif dapat ditingkatkan melalui pendidikan, penyuluhan dan kampanye media sosial yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga-lembaga keagamaan. Selain itu, perlu juga dilakukan pengawasan dan pengendalian yang efektif terhadap konten yang disebarkan di media sosial, baik dari pihak pengguna maupun perusahaan teknologi yang menyediakan platform media sosial tersebut.

jawaban singkat : Belum banyak orang yang menerapkan adab "medsos digunakan untuk amar ma'ruf nahi munkar yang menjamin dan mengatur kebebasan ekspresi" karena masih banyak yang hanya memanfaatkan media sosial untuk kepentingan pribadi dan penggunaan media sosial tidak sama antara orang satu dengan lainnya. Contoh tindakan di media sosial yang melanggar norma keagamaan dan sosial seperti menyebar konten yang tidak pantas, mengadu domba, dan menghina. Menerapkan adab "medsos digunakan untuk amar ma'ruf nahi munkar yang menjamin dan mengatur kebebasan ekspresi" memerlukan pemahaman dan keterampilan komunikasi yang baik, dan pemahaman kolektif. Upaya bersama melalui pendidikan, penyuluhan, kampanye, pengawasan, dan pengendalian konten, dari pihak pengguna dan perusahaan teknologi, juga penting untuk mengimplementasikan adab tersebut.