Jawaban:

Tipografi:

Puisi itu terdiri dari satu bagian yang tidak dibagi menjadi utas.

Diksi:

Puisi ini menggunakan bahasa Indonesia dengan kata yang cukup sederhana, namun cukup menggambarkan suasana yang ingin disampaikan. Beberapa contoh susunan kata yang digunakan adalah “harapan”, “jejak masa lalu”, “nyanyian gondola”, “bau laut” dan “mata menatap pintu lain”.

Imaji kata konkret:

Beberapa gambar kata spesifik yang digunakan dalam puisi itu adalah "pantai saluran", "jejak masa lalu", "dermaga kehidupan", dan "bau laut".  

Rima/Irama:

Puisi ini tidak memiliki skema rima yang konsisten. Namun,  beberapa kata  memiliki asonansi dan aliterasi, seperti "harapan", "keinginan untuk menjadi kenyataan", dan "mata menjelajahi pintu lain". Ritme puisi ini cukup mengalir namun tidak terlalu konsisten dalam pola ritmenya.