Jawaban:

Ayahku, engkau adalah pejuang dalam hidupku. Engkau berjuang dengan gigih untuk memastikan bahwa keluarga kami tetap sejahtera. Tanganmu sudah tak kuat lagi untuk menyeka keringatnya. Otot tanganmu sudah semakin kencang, menunjukkan bahwa engkau telah benar-benar berjuang dengan sungguh-sungguh. Semakin lama, keningmu mulai berkerut dan keluh kesahmu selalu tersembunyi dari wajahmu.

Tetapi, saat engkau tiba di rumahmu, wajahmu selalu tersenyum. Kenyataan bahwa aku bahagia membuat dirimu juga bahagia. Begitu pula saat aku sedih, engkau juga akan menjadi sedih. Dengan jerih payahnya, engkau bekerja keras untuk memberikan kebahagiaan kepada sisimu.

Ucapan terima kasihku takkan cukup untuk mengganti kerja kerasmu. Aku sungguh tak bisa menggantikannya. Aku hanya bisa untuk mengungkapkan rasa terimakasih dari hati yang paling dalam.

Penjelasan: