Jawaban:

Berikut ini adalah beberapa contoh kohesi dan koheren dalam proposal:

• Menggunakan pranala (link) atau kata penghubung seperti "namun," "oleh karena itu," "karena," dll. untuk menjelaskan hubungan antar bagian dalam proposal.

• Menggunakan tata bahasa yang sesuai, seperti kalimat yang tepat, kata ganti, dan kata sambung yang tepat untuk menghindari kebingungan atau kekeliruan dalam pemahaman.

• Menggunakan paragraf yang terorganisir dengan baik, dengan memiliki judul atau topik utama yang dijelaskan dalam setiap paragraf.

• Menyusun proposal secara logis, dengan mengikuti urutan yang tepat sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

• Menyertakan gambar atau tabel yang menjelaskan ide atau data yang ingin disampaikan dengan lebih jelas.