Berikut ini adalah pertanyaan dari legendaryfaiz pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
kami berdua belum dikawinkan.
Tetapi di dalam jiwa
anak-cucu kami sudah banyak.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Pada beberapa penggalan puisi, kita bisa menjumpai keindahan pencitraan dan majas. Berikut adalah uraiannya:
1. Pencitraan
Pencitraan adalah teknik penyampaian pesan dengan gambaran visual atau imajinatif agar pembaca mampu membayangkan situasi atau objek yang dimaksud oleh si pembuat puisi. Beberapa contoh pencitraan yang dapat dijumpai dalam puisi "Belum Selesai" adalah sebagai berikut:
- "Karena sekolah kami belum selesai" mencerminkan situasi pendidikan yang belum sempurna.
- "anak-cucu kami sudah banyak" menggambarkan dirinya dan pasangannya sebagai sepasang orangtua yang memiliki banyak cucu dan keturunan.
2. Majas
Majas adalah penggunaan bahasa dengan gaya tidak langsung untuk mewakili suatu aspek tertentu dari karya sastra. Pada puisi "Belum Selesai," terdapat satu majas yang digunakan:
- Metafora
Metafora adalah majas pengalihan pikiran atau perpindahan makna yang digunakan untuk membandingkan atau memetaphor-kan dua hal yang tidak lazim. Contoh metafora pada puisi ini adalah "Tetapi di dalam jiwa anak-cucu kami sudah banyak." Artinya, meskipun kedua orang tua belum resmi menikah, mereka merasa sudah memiliki banyak anak dan cucu dalam pikiran mereka, sebagai suatu penggambaran yang tidak langsung namun kuat akan kebahagiaan dan pemenuhan perspektif hidup mereka.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh vincenzo62 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 31 Aug 23