Penjelasan:

1. Alasan-alasan kita beragama Islam dapat meliputi:

a. Keyakinan akan kebenaran ajaran Islam dan kesempurnaannya sebagai agama yang diridhai oleh Allah.

b. Pemenuhan kebutuhan spiritual dan pencarian makna hidup melalui pengabdian kepada Allah dan menjalankan ajaran-Nya.

c. Petunjuk dalam menjalani kehidupan yang adil, baik, dan bermanfaat bagi individu dan masyarakat.

d. Harapan mendapatkan kebahagiaan dan keberkahan di dunia dan akhirat melalui kepatuhan terhadap perintah dan larangan agama Islam.

2. Dalil-dalil keutamaan menuntut ilmu dalam Islam antara lain:

a. Hadis Nabi Muhammad SAW: "Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim."

b. Ayat dalam Al-Quran: "Dan katakanlah: 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.'" (QS. Ta-Ha: 114)

c. Hadis Nabi Muhammad SAW: "Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."

3. Ujian keimanan zaman sekarang lebih berat dihadapi dibandingkan zaman dahulu karena beberapa faktor, seperti:

a. Pengaruh negatif media massa dan teknologi yang semakin mudah menyebarluaskan informasi yang bertentangan dengan ajaran agama.

b. Tantangan dan konflik moral dalam kehidupan modern yang membingungkan dan menguji kekokohan iman.

c. Adanya pengaruh budaya sekuler yang mempromosikan individualisme dan hedonisme, yang dapat mempengaruhi keyakinan dan praktek agama seseorang.

4. Beberapa macam ujian keimanan zaman sekarang yang dapat membahayakan keIslaman antara lain:

a. Pemahaman yang salah terhadap ajaran agama dan munculnya aliran sesat.

b. Tantangan terhadap kebebasan beragama dan penindasan terhadap umat Islam di beberapa negara.

c. Perangkap materialisme dan godaan kesenangan duniawi yang dapat menjauhkan seseorang dari praktik dan keyakinan agama.

d. Penyebaran paham radikalisme dan ekstremisme yang melenceng dari ajaran Islam yang sebenarnya.

e. Pengaruh budaya populer dan gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Pemahaman Islam terhadap pemahaman Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme dapat bervariasi. Fatwa dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) terkait hal ini dapat ditemukan di situs resmi MUI atau melalui kajian yang dilakukan oleh para ulama dan cendekiawan Islam yang diakui.