Penuh kesedihan karena tak tahu di mana putra tercintanya berada. Empat tahun lalu ia melepaskan anaknya untuk pergi merantau dengan harapan agar penghidupan keluarganya membaik. Tahun pertama setelah kepergian putranya ia mendapat sepasang kebaya baru. Tahun kedua ia mendapat peralatan dapur baru. Tahun ketiga ia mendapat rumah baru. Tahun keepat ia hanya mendapat kabar anaknya sudah menjadi abu. Tak ada jasad tak ada pelayat. Tak ada tabur bunga atau batu nisan. Aliran air matanya tak kunjung kering hingga saat ini, berharap anaknya akan pulang. Bukan hanya sekadar kabar, seperti yang ia terima "Mbakyu katane anakmu dibakar masa goro-goro kedenangan maling," kata perempuan tua polos tetangga desanya. 18. Susunlah ulasan menganai kelebihan dan kelebihan dari penggalan cerpen tersebut!​