Berikut ini adalah pertanyaan dari nanaaishere pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Tuliskan contoh naskah drama dengan sad ending
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Judul: "Hilangnya Harapan"
Karakter:
1. Rama - Pria muda, penuh semangat, dan berjiwa sosial.
2. Maya - Wanita muda, pekerja keras, dan optimis.
3. Tono - Sahabat Rama, pria yang kurang bertanggung jawab.
4. Dokter - Seorang dokter yang serius dan tegas.
5. Ibu Rama - Ibu dari Rama, penuh kepedulian.
6. Penyair - Seorang penyair yang misterius.
---
Pertunjukan dimulai dengan Rama dan Maya yang sedang menjalani kehidupan yang bahagia. Mereka saling mencintai dan berusaha membangun masa depan yang cerah bersama.
Adegan 1: Rumah Rama dan Maya
(Rama dan Maya duduk bersama, bahagia dan tertawa)
Rama: (tersenyum) Maya, hidup bersamamu adalah anugerah terbesarku. Kita akan menjalani kehidupan yang indah bersama.
Maya: (tersenyum) Aku sangat beruntung memilikimu, Rama. Kita akan menghadapi segala tantangan bersama-sama.
Adegan 2: Tempat Kerja Rama
(Rama sedang bekerja, terlihat sibuk)
Tono: (datang dan bersandar di meja Rama) Hei, Rama! Bagaimana kalau kita melewatkan pekerjaan hari ini dan pergi bersenang-senang?
Rama: (serius) Tono, pekerjaan ini penting bagi masa depanku dan Maya. Aku tidak bisa mengabaikannya.
Adegan 3: Rumah Sakit
(Rama dan Maya berbicara dengan seorang dokter)
Dokter: (serius) Maaf, Rama, saya tidak punya kabar baik. Hasil tes menunjukkan bahwa kamu mengidap penyakit yang serius dan membutuhkan perawatan segera.
Maya: (terkejut) Tapi, dokter, apakah dia akan sembuh?
Dokter: (dengan tegas) Saya tidak bisa menjamin. Ini adalah situasi yang rumit.
Adegan 4: Rumah Rama
(Maya duduk di samping Rama yang lemah)
Maya: (menangis) Rama, aku tidak bisa kehilanganmu. Kita harus mencari solusi. Aku akan melakukan apapun untukmu.
Rama: (lemah) Maya, aku tidak ingin kamu mengorbankan dirimu. Aku ingin kamu bahagia, bahkan jika aku tidak bisa bersamamu.
Adegan 5: Taman
(Rama duduk di taman, penyair misterius datang dan duduk di sebelahnya)
Penyair: (menyanyikan puisi yang indah) "Hilangnya harapan di tengah angan, takdir memisahkan dua insan. Cinta dan impian berujung pada kepedihan, satu perpisahan yang tak terelakkan."
Rama: (menghela nafas) Kehidupan memang tak selamanya indah, bukan?
Penyair: (mengangguk) Namun, dalam setiap kehilangan, terdapat kekuatan yang
Karakter:
1. Rama - Pria muda, penuh semangat, dan berjiwa sosial.
2. Maya - Wanita muda, pekerja keras, dan optimis.
3. Tono - Sahabat Rama, pria yang kurang bertanggung jawab.
4. Dokter - Seorang dokter yang serius dan tegas.
5. Ibu Rama - Ibu dari Rama, penuh kepedulian.
6. Penyair - Seorang penyair yang misterius.
---
Pertunjukan dimulai dengan Rama dan Maya yang sedang menjalani kehidupan yang bahagia. Mereka saling mencintai dan berusaha membangun masa depan yang cerah bersama.
Adegan 1: Rumah Rama dan Maya
(Rama dan Maya duduk bersama, bahagia dan tertawa)
Rama: (tersenyum) Maya, hidup bersamamu adalah anugerah terbesarku. Kita akan menjalani kehidupan yang indah bersama.
Maya: (tersenyum) Aku sangat beruntung memilikimu, Rama. Kita akan menghadapi segala tantangan bersama-sama.
Adegan 2: Tempat Kerja Rama
(Rama sedang bekerja, terlihat sibuk)
Tono: (datang dan bersandar di meja Rama) Hei, Rama! Bagaimana kalau kita melewatkan pekerjaan hari ini dan pergi bersenang-senang?
Rama: (serius) Tono, pekerjaan ini penting bagi masa depanku dan Maya. Aku tidak bisa mengabaikannya.
Adegan 3: Rumah Sakit
(Rama dan Maya berbicara dengan seorang dokter)
Dokter: (serius) Maaf, Rama, saya tidak punya kabar baik. Hasil tes menunjukkan bahwa kamu mengidap penyakit yang serius dan membutuhkan perawatan segera.
Maya: (terkejut) Tapi, dokter, apakah dia akan sembuh?
Dokter: (dengan tegas) Saya tidak bisa menjamin. Ini adalah situasi yang rumit.
Adegan 4: Rumah Rama
(Maya duduk di samping Rama yang lemah)
Maya: (menangis) Rama, aku tidak bisa kehilanganmu. Kita harus mencari solusi. Aku akan melakukan apapun untukmu.
Rama: (lemah) Maya, aku tidak ingin kamu mengorbankan dirimu. Aku ingin kamu bahagia, bahkan jika aku tidak bisa bersamamu.
Adegan 5: Taman
(Rama duduk di taman, penyair misterius datang dan duduk di sebelahnya)
Penyair: (menyanyikan puisi yang indah) "Hilangnya harapan di tengah angan, takdir memisahkan dua insan. Cinta dan impian berujung pada kepedihan, satu perpisahan yang tak terelakkan."
Rama: (menghela nafas) Kehidupan memang tak selamanya indah, bukan?
Penyair: (mengangguk) Namun, dalam setiap kehilangan, terdapat kekuatan yang
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fadilaputri958 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 19 Aug 23